Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Merdeka Itu Bebas?

18 Agustus 2019   08:27 Diperbarui: 18 Agustus 2019   15:32 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Lukmanul Hakim

#CeplasCeplos #InspirAziz

" Kalau pemaknaan merdeka bagimu adalah kebebasan, bisa jadi seumur hidupmu tidak akan merdeka "

~ Aziz Amin, ~
Trainer dan Hipnoterapis

HUT RI Ke 74, artinya sudah 74 tahun bangsa ini dinyatakan dan menyatakan MERDEKA, ya... saya sangat sepakat bahwa kita tidak boleh menutup mata atas perjuangan para pendahulu kita, para pahlawan yang telah menumpahkan darah melawan penjajangan dan memperjuangkan kemerdekaan.

17 Agustus 1945, Proklamasi kemerdekaan negara kita tercinta INDONESIA, gegap gempita kebahagiaan rakyak atas kemerdekaan terus bergaung seantero nusantara, semangat perjuangan atas kemerdekaan dan semangat mempertahan kemerdekaan selalu diupayakan diwariskan secara estafet dari generasi ke generasi.

MERDEKA ITU BEBAS DARI PENJAJAHAN

Dulu pemahaman saya bahwa merdeka itu adalah kebebasan, ya... kebebasan yang diraih bangsa ini Indonesia dari penjajahan bangsa lain, kebebasan bersuara, kebebasan pendapat dan lain sebagainya yang saya maknai secara sederhana bahwa " MERDEKA ITU ADALAH BEBAS "

Awal semua baik -- baik saja saat saya memang memilih untuk memberikan sebuah memakluman atas semua hal yang terjadi, ya... atas dasar satu " menghormati " mereka yang sedang merakan hari kemerdekaan bangsanya.

Loh... saya ini bangsa mana ? INDONESIA

Tapi saya sedang mengalami kebingungan dan boleh dibilang kegalauan atas semangat mengisi  kemerdekaan saudara -- saudara se-bangsa dan se-tanah air INDONESIA dalam merayakan dan mengenang perjuangan kemerdekaan yang telah dilakukan pendahulu dengan berdarah -- darah bahkan mengorbankan nyawa demi kata MERDEKA !!!.

Saya sangat prihatin dengan apapun yang telah terjadi sepanjang Indonesia Merdeka dan Reformasi digulirkan sejak tahun 1998.

Hingga dalam persepsi saya beranggapab bahwa banyak orang yang memberikan makna merdeka adalah bebas.

Anak sekolah saat gurunya tidak berangkat atau izin, maka sekolah dibebaskan juga bilang " MERDEKA !!! ".

Mereka yang memiliki suara tidak tersalurkan juga merasa bebas berpendapat dan bebas menyalurkannya termasuk caranya, bilang " MERDEKA !!! "

Ketika kebijakan pemerintah dirasa tidak sesuai harapan seorang, maka dengan mudah bilang bahwa  ' Dijajah Negeri Sendiri " lagi -- lagi menyerukan untuk "MERDEKA !!!"

Siaran televisi juga sekarang "MERDEKA", kan sudah bebas mo siaran apapun mo cara apapun ya bebas berkreasi atas nama karya dan seni, sekali lagi MERDEKA

Pejabat pemerintah, anggota dewan yang terhormat juga sama ... peran KPK makin semakin membuka tabir kemerdekaan berkorupsi, walau aturan nya telah banyak dibuat, bupati, gubenur bahkan sampai setingkat menteri.

Dan banyak lagi...

Mirisnya.... saat ini coba amati pawe karnaval kita ?

Ya saya menantang anda menonton pawe karnaval dalam merangka memeriahkan HUT RI yang merupakan hari kemerdekaan dimana sebagai perenungan bagaimana bangsa ini dulu diperjuangkan kemerdekaannya dengan nyawa taruhannya dengan berdarah -- darah.

Karnaval sekarang beberapa mulai menampakkan sisi merdeka yang kelewatan, kebablasan sehinga sama sekali tidak memiliki ruh sebagai bangsa yang memiliki nilai yang diusung dan dititipkan para pendahulu.

Banyaknya peserta karnaval yang menyajikan nyanyian dengan bahasa dewasa,

Banyaknya peserta yang joged -- joged tanpa memiliki konsep dan pesan moral yang disampaikan.

Contoh prilaku buruk yang disajikan dalam konten karnaval tanpa pesan edukasi

Bahkan disalah satu wilayah ada peserta karnaval berperan sebagai pemabok tapi benaran mabok.

Parade banci ( laki -- laki ) dengan dandanan wanita, dengan pakean seksi dan bergaya eksotis, porno aksi dll

Pertanyaannya " MEDEKAKAH KITA ? "

Sebuah perenungan saja buat Bapak Presiden, Bapak / Ibu Gubenur, Bapak / Ibu Bupati, Kepala Kelurahan / Desa atau anda semua pejabat di Indonesia, sebenarnya MERDEKAKAH KITA ?

Kalau merdeka itu dimaknakan sebagai kebebasan, maka bisa jadi kita dan bangsa ini tidak akan pernah merdeka selamanya, kemerdekaan hanya sebuah seremonial saja, harus ada sebuah upaya yang mulai memberikan pemahaman pada masyarakat tentang makna kemerdekaan yang sejatinya diharapkan para penjuang terdahulu.

Bagaimana jerih payah dan pengorbanan nyawa dan memperjuangkan kemerdekaan ini dengan tumpah darah, maka mempertahankannya serta mengisinya adalah sesuai dengan harapan yang menjadi cita cita luhur bangsa ini, berbudaya dan beretika.

Kebebasan adalah bagian dari kemerdekaan tapi MERDEKA BUKAN KEBEBASAN TANPA BATAS, selama kemerdekaan dimaknai sebagai bebas se bebas -- bebasanya maka, sejatinya tidak dan tidak akan pernah kita merdeka melainkan kita dijajah oleh sisi lain dari apa yang disebut kemerdekaan.

Bagaimana kemerdekaan sesungguhnya !!! ?

Saya memandang kemerdekaan adalah sebagai bentuk kesadaran penuh untuk menentukan pilihan, kebijakan, dan arah kehidupan baik personal maupun bernegara untuk menjadi lebih baik secara seluas -- luasnya, dengan tetap memagang teguh nilai luhur, keyakinan dan budaya serta etika yang dimiliki.

Aziz Amin

Kompasianer Brebes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun