Gila !!!, "astagfirulla"Â empat Al Qur'an diamankan dari Masjid Nurul Iman, RSUP H Adam Malik, Kamis (10/5/2018) sebagai barang bukti tindak perusakan Al Qur'an oleh seseorang di toilet masjid dan dibuang ke parit samping masjid.
Satu Al Qur'an dalam keadaan robek, satu dalam keadaan basah dan rusak, semntara satu lagi kotor, kejadian ini terekam CCTV masjid, bermula dari pria yang mengambil sejumlah Al Qur'an dari lemari masjid, yang selanjutnya dirusak dengan menyobek salah satu Al Qur'an dan meletakkan di tembok kamar mandi, sementara yang lainnya dibuang ke parit.
HANYA BEBERAPA JAM VIDEO DI FACEBOOK
Video rekaman pria yang melakukan tindakan penistaan agama dan perusakan Al Qur'an sempat diunggak ke salah satu akun facebook, akan tetapi hanya beberapa jam kemudian dihapus kembali, atas kejadian ini, pihak rumah sakit langsung melapor ke Polrestabes Medan. Dari rekaman CCTV di masjid tersebut, polisi mengungkap pelaku penistaan Alquran dan mengamankannya beberapa jam kemudian.
PELAKU PENYOBEKAN AL QUR'AN ADALAH OKNUM POLISIÂ
seorang pengurus Badan Kenaziran Masjid (BKM) yang mengetahui untuk pertama kali melihat rekaman CCTV yang terpasang di masjid tersebut telah melaporkannya ke Polrestabes Medan.
Dikutip dari news.metro24jam.com, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto dikonfirmasi Jumat (11/5/2018) sore membenarkan laporan tersebut. "Benar anggota sudah di tangkap dan ditahan atas nama TPH. Anggota ini ditempatkan di Kesehatan dalam rangka berobat sejak tahun 2017," ungkap Kombes Pol Dadang Hartanto.
Dadang menuturkan, Polrestabes Medan tetap melakukan tindakan tegas terhadap anggota yang melakukan kesalahan. Semuanya sama di mata hukum. "Ini bentuk penegakan hukum. Baik warga sipil maupun personel kepolisian yang melakukan kesalahan tetap kita tindak sesuai proses hukum yang berlaku," ungkapnya, seperti dilansir WaspadaOnline, Jumat (11/5/2018).
POLISI JUGA MANUSIA
Ya, polisi juga manusia artinya bahwa seperti apapun gagahnya polisi, hebatnya polis bahkan apapun hal yang menjadikannya aparat yang memiliki simbol sebagai pelindung dan pengayom masyarakat adalah tetap manusia biasa.
Dimana manusia tidak luput dari yang namanya goda'an dan persoalan kehdupan yang kadang terasa tidak sederhana, menuntut polisi 100% menjadi malaikat tidak akan pernah mungkin, tapi komitmen kepolisian untuk menjadi yang terbaik pastilah perlu mendapatkan apresiasi yang besar dari masyakarat.