Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rahasia Inti Hipnotis

4 Mei 2018   18:51 Diperbarui: 4 Mei 2018   19:02 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali ini kembali nulis lagi tentang hipnotis,

Walaupun sebenarnya kata hipnotis tidak tepat karena sebanarnya hipnotis dalam artian makna sesuangguhya berarti orang yang memiliki kemampuan hipnotis itu. Maksudnya bagaimana ?

Hipnotis yang biasa disebut di Indonesia sebenarnya maksudnya hypnosis sepeti awal mula diperkenalkan oleh dr. James Braid seorang ahli bedah dan seorang penulis yang produktif dan andal, adalah orang yang pertama yang menjelaskan dan memberika nama hypnosis dari sudut pandang psikologi.

Beliau juga disebut sebagai Bapak Hipnotis, artinya bahwa sebenarnya penyebutan yang benar adalah hypnosis untuk proses bagaimana seorang memasuki kondisi bawah sadar sehingga relatif ia lebih sugestif, mudah menerima ide, sadaran, gagasan atau masukan dari orang lain.

Sementara kata hipnotis ( hypnotist ) adalah seorang yang memiliki kemampuan hypnosis, dan di Indonesia semua dilebur menjadi sama dengan sebutan HIPNOTIS.

Proses nya disebut hipnotis, pelakunya yang melakukan hipnotis dinamakan tukang hipnotis, juru hipnotis dan orang yang terhipnotis disebut subjek / atau pada kasus tertentu masyarakat mengaggap sebagai korban hipnotis.

HIPNOTIS DAN KEJAHATAN

Banyak yang mengaitkan seolah hipnotis adalah saudara dekat dari tindak kejahatan, hal ini terkait banyaknya pemberitaan yang seringkali mengatasnamakan hipnotis sebagai bagian dari proses jalannya kejahatan di masyarakat.

Benarkah demikian ?

Tidak semuanya benar demikian walaupun bisa jadi demikian, tapi erlu diketahui seringkali orang yang melaporkan diri sebagai korban kejahatan hipnotis ternyata tidak benar -- benar terhipnotis, akan tetapi ia sebenarnya telah ditipu.

Ya ditipu, atau dibohongi seorang yang pinter berkomunikasi sehingga membuat korban terbuai bujuk rayunya dan terpengaruh sehingga mau mengikuti apapun yang dikatakan si penipu, dan saat korban menyadari bahwa ada yang berpindah tanggan dan merasa ada yang hilang biasanya baru menyadari bahwa ia telah lalai dan bilang " terhipnotis ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun