Mohon tunggu...
aziz ahlaf
aziz ahlaf Mohon Tunggu... Editor - kita hanya berbeda acara dalam menggapai ridho tuhan

setiap kita punya cara unik dalam mengumpulkan pundi-pundi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Ghina Menghafal Al Quran

17 Oktober 2021   03:02 Diperbarui: 17 Oktober 2021   04:03 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ponpes hidayatul quran cirebon

Berbekal niat dan dukungan orang terdekat saja terkadang belum cukup kuat untuk menjadi penghafal Al Quran atau hufadz, ada beberapa tips yang juga tidak kalah penting. Setiap orang punya cara unik memilih tips yang ia yakini sangat tepat bagi pemiliknya, terkadang tips yang pernah orang lain lakukan dapat menjadi inspirasi menumbuhkan tips lain yang diciptakan sendiri, atau bahkan tips tersebut dilakukan orang lain, dan ternyata berhasil. Tips yang penulis jumpai dari salah seorang hufadz terbilang sangat unik

Tidur jam 11 siang

Kenapa mesti tidur jam 11 siang, ada apa dengan jam segitu?, pertanyaan serius terhadap pemilik tips. Ia memaparkan kehidupan santri Pondok Pesantren, kegiatan santri dimulai sejak pukul 04.00 dini hari, ada juga yang sejak pukul 03.00 pagi.

Setiap Pondok Pesantren memiliki aturan berbeda, umumnya menghiasi waktu sebelum subuh diisi dengan tadarus Al Quran, hafalan nadzoman kitab awamil jurjani imrithi alfiyah tashrifan nadzhom maqsud, meski kondisi mata berjuang dengan rasa kantuk sangat dahsyat.

Berlanjut usai subuh kegiatan semakin padat, mencuci baju, mandi, memasak, berbenah kamar, kebersihan atau roan, sarapan, persiapan sekolah bagi yang bersekolah formal, seringkali kegiatan tersebut dilakukan dalam antrian panjang sesama santri.

Hingga pada akhirnya bertemu dengan waktu jam 11 siang, perlahan organ tubuh berhadapan kondisi terlelah, mata memberontak untuk dipejamkan, badan protes untuk merebahkan diri, otak mulai kendur, kelelahan tak terbendung hingga terbayang empuknya kasur memanggil.

Meskipun hanya 1 jam menuju pukul 12 siang waktu dzuhur, badan dibaringkan hingga terbangun lagi, seolah merasakan nikmatnya tidur bagaikan ashabul kahfi tertidur pulas di dalam goa selama 300 tahun.

Sekelumit obrolan dengan salah satu ustadzah dari pesantren ternama di Kabupaten Cirebon yang juga seorang tahfidz Al Quran, Ghina biasa dipanggil, pemilik nama lengkap Ghina Muzdalifah Annajmi. Sejak lulus dari MTsN di daerah Ciwaringin Kabupaten Cirebon, niat menjadi hufadz sama sekali belum terbesit dalam benaknya, yang ia tahu hanyalah mengikuti rutinitas pembelajaran dalam pesantren.

Muroja'ah

Mengulang-ulang hafalan ayat dan surat dalam Al Quran secara terus menerus, sesuai jadwal dan target yang ditetapkan pembimbing hafalan, tak sedikit membuat jadwal tambahan oleh sendiri disesuaikan dengan kemampuan daya tangkap hafalan masing-masing.

Diluar waktu yang dijadwalkaan oleh pembimbing hafalan, cara lain yang dilakukan dalam murojaah pun terbilang sangat unik, sambil mencuci baju, sambil tiduran, sambil santai di taman atau halaman pesantren, bahkan sambil nongkrong di bibir sawah bagi yang kebetulan lokasi pesantren berdekatan dengan area persawahan, di emperan kolam, di perkebunan. Mereka selalu mencari dan menemukan lokasi yang dianggap santai atau nyaman untuk murojaah.

Tidur jam 11 siang merupakan subyetifitas, beda dengan muroja'ah merupakan hal wajib yang harus dilakukan para hufadz untuk mempertahankan hafalannya, hanya setiap individu melakukan cara unik sesuai kenyamanan masing-masing.

Terpisah, Beberapa bulan setelah pulang dari pesantren pada tahun 2004 ditinggal pergi ayahnya menghadap sang ilahi, Ghina belum juga terbesit menekuni hafalan Al Quran padahal telah miliki bekal menghafal 5 juz selama tinggal di Pesantren Pandanaran Yogyakarta.

Selesai dari pandanaran, berlanjut ke pesantren lokal yang ada di Kabupaten Cirebon, mengikuti kegiatan sebagaimana santri pada umumnya, lulus dari pesantren tersebut hafalan bertambah 5 juz.

Pulang ke rumah telah berbekal hafalan 10 juz, berlanjut menjalani akfititas rumahan sebagaimana umumnya masyarakat biasa, bertambah lagi 3 juz. Total telah menghafal 13 juz, hidup melanglang buana hingga ke pulau maluku daerah tual selama beberapa bulan, belum juga terbesit menjadi hufadz.

Di usianya yang ke 24 tahun, terbangun dari lamunan untuk menekuni menghafal Al Quran. Yang uniknya adalah, keseriusan niat tersebut justru ketika sedang berada di dalam kamar kecil.

Tepatnya awal 2009, mulai meluruskan niat untuk mengkhususkan waktu dan target menghafal 30 juz Al Quran. Di usianya yang tergolong tidak lagi produktif karena sudah pernah bercampur dengan hiruk pikuk kehidupan sosial luas, atas restu ibunda tercinta, Ghina melanjutkan ke salah satu pesantren di Kabupaten Cirebon, meski harus dimulai lagi dari nol, bukan meneruskan hafalan dari juz ke 14. Berpegang pada "sam'an wa tho'atan" (dengarkan dan taati) yang merupakan pengabdian kepada yang guru, ghina mengikuti apa yang diperintahkan sang guru.

Hingga pada akhirnya, pertengahan 2010 telah selesai menghafal 30 juz Al Quran. Bi barokatil quranil adzim (atas keberkahan Al Quran yang agung). Merupakan anak sulung dari 4 bersaudara, ditinggal ayahnya, seorang ibunda menjadi single parent bekerja di salah satu rumah sakit swasta sebagai pegawai biasa, tidak mematahkan semangat Ghina menjadi seorang hufadz.

Pelajaran yang dapat diambil

  • Datangnya niat mulia tidak pandang tempat, siapa sangka ketika di dalam kamar kecil justru terlahir niat agung untuk menghafal 30 juz Al Quran
  • Terkadang niat mulia datang terlambat, ketekunan dapat mengubah kata terlambat menjadi terdepan membuka masa depan
  • Menjadi hufadz tidak harus mahal secara finansial, terkadang mahalnya pengalaman menjadi pembuka hafalan Al Quran
  • Tidur disaat yang tepat dapat menjadi kekuatan dahsyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun