Mohon tunggu...
aziz ahlaf
aziz ahlaf Mohon Tunggu... Editor - kita hanya berbeda acara dalam menggapai ridho tuhan

setiap kita punya cara unik dalam mengumpulkan pundi-pundi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikmah di Balik Wabah Corona

21 Maret 2020   08:24 Diperbarui: 21 Maret 2020   08:18 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. kesetaraan status sosial

jujur, urusan takut cemas panik kayaknya saya layak masuk dalam rekor Muri Internasional. awal mengetahui info Corona masuk Indonesia jantung berdetak lebih cepat dari pesawat mig 29.

sadar betul, bahwa kepanikan kecemasan ketakutan yang high level atau stadium 12 jika tidak segera dilawan dengan sugesti positif maka dapat berdampak pada menurunnya imun seseorang, imun menurun artinya membuka pintu masuk bagi penyakit apapun kedalam tubuh.

aktif nyimak perkembangan informasi, ternyata hal yang sama pun dirasakan orang berstatus sosialnya jauh tinggi diatas nirwana.

spontan berkesimpulan, wabah Corona bermanfaat juga bisa membuat hati lega hingga makin bersyukur atas karunia tuhan dengan kesederhanaan kondisi. 

ternyata dari sisi tertentu, antara saya dengan mereka yang bergelimang harta, bergelimang pujian, idola publik, publik figur, harta jutaan miliaran, triliun, rumah mewah, gaya hidup wah, nyatanya adalah sama dengan saya. sama-sama dalam ketakutan kecemasan kepanikan.
bahkan, tidak menutup kemungkinan lebih parah dari yang saya rasakan.

2. waktu libur

orang merasa senang dan bete terhadap waktu libur sama-sama banyak. kata banyak, hanya bermakna jamak lebih dari tiga.

nyimak postingan medsos, status WhatsApp, WhatsApp Grup, dalam sehari membaca lebih dari sepuluh berisi postingan mereka merasa senang dengan momen waktu libur, pun merasa jenuh bete, ditambah mengahadapi pembelajaran jarak jauh.

memang sulit, berpikiran positif atas waktu libur jika seseorang tidak terbiasa berpikir positif.

padahal, waktu libur adalah sarana menumbuhkan kembali pikiran kreatif untuk hal positif manfaat berguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun