yang melatarbelakangi ia harus membuat kerajaan fiktif?
tentu banyak asumsi jawaban atas fenomena tersebut, antara lain :
1. salah satu bentuk protes atas kebijakan sistem pemerintahan yang mereka anggap tidak sesuai dengan sila kelima
2. pemahaman atas demokrasi yang kebablasan, mungkin beranggapan itu adalah hak asasi warga negara menyalurkan aspirasi
3. pemahaman inovasi atas dasar ambisi akibat lama berhalusinasi
4. mencari profit yang lebih besar, Â akibat terlalu lelah memahami akuntansi namun pakai emosi
5. sensasi, bisa juga faktor itu meski kemungkinan kecil. sebab mereka tidak keluarkan modal sedikit
6. naturalisasi, metamorfosis dari spontanitas ide yang terlintas secara tiba-tiba disaat kondisi jiwa sedang hampa, itulah yang biasa disebut wangsit. (didaerah saya mah wangsit itu nama lain dari mie ayam)
7. akibat maksain tidur disaat belum ngantuk. loh kok bisa ya?. wah bisa banget dong say. (apa sih yang gak bisa buat kamu, hehehe...).
tapi beneran loh, dalam kondisi jiwa antara sadar dan tidak sadar, apalagi sedang bete, pikiran hampa berselancar dalam alam bawah sadar, maka setan datang merasuki jiwanya, berbisik untuk melakukan hal yang irasional dengan iming popularitas.
mengapa orang-orang yang diajak itu mau mengikutinya?