Mohon tunggu...
Azizah Herawati
Azizah Herawati Mohon Tunggu... Penulis - Penyuluh

Pembelajar yang 'sok tangguh'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Isra' Mi'raj, Momentum Meneladan Rasulullah Muhammad SAW

11 Maret 2021   17:40 Diperbarui: 11 Maret 2021   19:34 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ketiga, membiasakan

Sesuatu yang awalnya sulit akan menjadi mudah jika dibiasakan. Misalnya, salat yang pada mulanya berat akan menjadi ringan jika terus menerus dilakukan. Sehingga salat tidak lagi sebatas kewajiban, namun sudah menjadi kebutuhan. Demikian pula puasa, baik yang bersifat wajib maupun sunnah. Sunnahpun tidak lagi dipahami jika dilakukan mendapat pahala sebaliknya jika tidak dilakukan tidak apa-apa. Namun sudah mulai tertanam pada diri bahwa meskipun sunnah, namun jika tidak dilakukan merasa rugi. Pensyariatan sebuah aturan dalam Islampun demikian. Step by step, setahap demi setahap, hingga pada akhirnya sesuatu yang wajib, tidak dapat ditawar lagi. Namun Allah SWT adalah Maha Penyayang. Pintu taubat selalu terbuka bagi mereka yang lalai dan segera tersadar akan kelalaiannya. Kita juga tidak perlu khawatir, karena Allah SWT menjamin dalam firman-Nya surat Al isra'(17): 7 bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri.

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri..." 

 

Keempat, membaca Al qur'an dan As sunnah

Warisan agung yang ditinggalkan Rasulullah Muhammad SAW adalah dua hal, Al qur'an dan As Sunnah. Jika kita berpegang kepada keduanya, dijamin tidak akan tersesat selamanya. Sebagaimana sabdanya:

"Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya selama kamu berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah (Alquran) dan Sunahku." (HR Al-Hakim)

Kini, saatnya kita hidupkan kembali majlis-majlis untuk mengaji dan mengkaji Al qur'an. Tantangan era milenial terlihat nyata. Kita lebih rajin membuka dan menyimak dengan khusyu' pada gadget kita daripada membuka, mengaji dan mengkaji kitab Allah. Astagfirullah. Saatnya kembali kepada Al qur'an dan meneladani sunnah Rasulullah SAW, dengan iringan doa semoga musibah yang menimpa umat seluruh dunia segera diangkat dari muka bumi. Amin.

Kelima, melantunkan salawat nabi

Salah satu bukti kecintaan kita kepada Rasulullah Muhammad SAW adalah dengan melantunkan salawat kepadanya. Balasan dari satu salawat adalah Allah SWT akan bersalawat baginya sepuluh kali, diampuni sepuluh dosa dan kesalahan  serta diangkat derajatnya sepuluh derajat kelak di surga. Amalan yang ringan di bibir tapi sering kita abaikan. Padahal Rasulullah-lah yang kelak akan memberikan syafaat kelak di akhirat. Jadi, syafaat itu dijemput bukan ditunggu. Menyongsongnya dengan amaliah terbaik yang kita lakukan, salah satunya dengan melantunkan salawat kepadanya. Sabda Rasulullah saw:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun