Mohon tunggu...
Azizah Herawati
Azizah Herawati Mohon Tunggu... Penulis - Penyuluh

Pembelajar yang 'sok tangguh'

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Masih Setia dengan Radio

11 September 2020   17:17 Diperbarui: 13 September 2020   22:32 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pun berhasil membangkitkan imajinasi pendengar. Postur saya yang kecil namun bersuara ngebas dan serak sempat membuat kaget pendengar.

Saat kopi darat dalam sebuah acara ada yang mengatakan, "Ya Allah, dari suaranya saya membayangkan Bu Azizah itu besar dan sudah sepuh. Ternyata kecil, imut dan masih terlihat muda!" Heeeemm bikin sesak baju saya!

Dokpri
Dokpri
Selain itu radio juga mempunyai unsur menemani. Jika dibandingkan alat komunikasi lain, radio-lah teman setia yang tidak bikin repot. Dia bisa disambi. Bahkan bagi ada sebagian orang termasuk saya, sangat nyaman apabila melakukan pekerjaan sambil mendengarkan radio. 

Sejak masih Sekolah Dasar sampai di bangku kuliah, saya selalu belajar atau mengerjakan tugas dengan ditemani radio. Termasuk saat ini, memasak, bersih-bersih rumah dan berbagai aktivitas lain juga ditemani radio. Tidak sekadar lagu, tapi ragam acara yang lainpun oke saja. 

Apalagi ada salah satu stasiun radio yang setiap jam tertentu ada spot khusus. Jadi tanpa melihat jam penunjuk waktu, kita sudah tahu saat itu pukul berapa.

Radio merupakan alat komunikasi yang  relevan dan  up to date. Sebagai bagian dari radio, saya merasakan bagaimana kita harus menyajikan menu yang fresh di setiap acara. Jangankan untuk acara yang live, materi siaran off air-pun harus mengikuti perkembangan. Kalau tidak, siap-siap saja ditinggalkan pendengar. Apalagi yang on air. 

Kru harus mempersiapkan sedemikian rupa sajian yang menjadi menu utama dan tambahan di setiap detiknya. Tak boleh jeda sedetikpun. Sebegitu relevannya alat komunikasi bernama radio ini, bisa dipastikan bahwa radio selalu dipasang dalam fitur ponsel apapun.

Tidak ketinggalan, radio terbukti bisa melayani semua segmen dan sangat mudah dioperasikan. Radio sangat akrab dengan semua segmen, baik  tua, remaja maupun anak-anak. Inilah salah satu yang membuat radio tetap bertahan dan masih banyak peminatnya. Pengelola radio yang cerdas akan mengemas aneka sajian yang pas sesuai segmennya. 

Jam tayang pun diatur sedemikian rupa supaya tidak salah sasaran. Misalnya, sebelum subuh sajiannya aneka lagu etnik, campursari asli. Tentu saja segmennya para kasepuhan yang mungkin masih harus menuntaskan pekerjaan hingga jelang subuh. 

Sehabis subuh, paling tepat ya siaran rohani. Pas sekali untuk me-refresh pendengar dalam memulai hari. Malam Ahad, lagu-lagu untuk kawula muda diselingi semacam obrolan ringan dan curhat ala remaja. Ahad sore, tepatnya ya cara untuk anak-anak. Mereka bisa bernyanyi, berdoa, puisi dan aneka ekspresi anak yang lain. Luar biasa.

Jangan salah radio juga mempunyai penggemar yang militan. Jadi, jangan heran kalau ada radio yang tuningnya seret alias sulit digeser karena tidak pernah pindah ke gelombang lain. Tidak kalah dengan almarhum Didi Kempot dengan Sobat Ambyar-nya, Slank dengan Slankers-nya, Afgan dengan Afganisme-nya dan aneka fans club yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun