Mohon tunggu...
Azizah Herawati
Azizah Herawati Mohon Tunggu... Penulis - Penyuluh

Pembelajar yang 'sok tangguh'

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Profesor ASI, Sebuah Perjuangan Menyelamatkan Generasi

7 Agustus 2020   12:53 Diperbarui: 7 Agustus 2020   21:13 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya bagi bayi, tapi bagi sang ibu, karena menurut penelitian, protein yang ada dalam ASI mampu membantu melindungi ibu dari serangan kanker.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa secara medis banyak sekali manfaat dari ASI. Antara lain ASI dirancang khusus untuk membuat bayi cerdas. Oligosakarida yang dihasilkan para ibu saat menyusui adalah berkualitas super. 

Sebenarnya bayi tidak bisa mencerna jenis gula ini. Namun melalui ASI, hal itu bisa dilakukan, sehingga secara tidak sadar telah merangsang otak untuk bekerja.

Sisi lain yang bisa dijadikan motivasi untuk bersemangat memberikan ASI adalah karena praktis, gratis dan ekonomis. Jangan Anda katakan tidak untuk hal ini, karena ini benar adanya. Bagaimana tidak? Bukankah ASI bisa disajikan dengan cepat, tanpa takaran, tanpa mengaduk, apalagi dalam kondisi mengantuk. 

Inilah tugas istimewa dari seorang ibu yang tidak bisa diwakilkan orang lain. Jadi, jangan iri kalau sang ibu ikut tertidur ketika memberikan ASI saat menidurkan sang buah hati. Leeeeer nikmat sekali, tak terwakilkan.

ASI juga tidak perlu membeli. Gratis dengan takaran yang pas dari Sang Maha Kuasa. Dengan memberikan ASI, secara otomatis akan menekan pengeluaran keuangan keluarga. Ekonomis bukan? Coba saja, mereka yang bangga dengan susu hebat selain ASI, akan merasakan betapa besarnya pengeluaran untuk pos yang satu ini. 

Kalau sejak awal sudah diberi susu formula yang mahal dan tentu rasanya enak, bayi tidak akan mau kalau diberi susu yang lebih murah. Boros bukan? Masih percaya susu hebat selain ASI?

Secara psikologis, pemberian ASI akan memberikan efek bonding antara ibu dan anak. Ada ikatan luar biasa yang terbangun melalui aliran darah ibu berupa susu yang diisap langsung oleh sang buah hati. Tentunya ada kepuasan tersendiri saat seorang ibu berhasil menidurkan sang buah hati melalui isapan ASI dan terlelap dalam pelukan. 

Kepuasan yang tak bisa dibandingkan dengan apapun. Kekuatan inilah yang sulit memisahkan kedekatan ibu dan anak. Bagaimana seorang anak akan selalu nyaman saat dekat dengan ibunya. Bahkan ketika sudah dewasa dan menikah sekalipun.

ASI juga bisa menjadi obat mujarab untuk menenangkan saat sang buah hati menangis. Saya masih ingat, ada tulisan seorang bidan di sebuah majalah tentang teori "ngek-jel" alias merengek dijejel. 

Maksudnya ketika bayi menangis, merengek, langsung dijejel puting susu oleh sang ibu. Apa yang terjadi? Dia langsung diam dan tenang dalam dekapan ibu. Praktis, tidak repot menyiapkan botol, menakar susu dengan takaran yang tepat, karena salah takaranpun, bisa berakibat tidak baik bagi sang buah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun