Mohon tunggu...
Azizah Herawati
Azizah Herawati Mohon Tunggu... Penulis - Penyuluh

Pembelajar yang 'sok tangguh'

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Webinar Berbayar? Why Not?

13 Juli 2020   16:15 Diperbarui: 13 Juli 2020   16:04 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikian pula keputusan untuk memilih webinar antara yang berbayar atau yang gratis. Bagi sebagian orang yang beroriantasi pada kualitas dan pentingnya materi, mau berbayar atau tidak, pasti akan dipilih dan diikuti. Pasti ada sesuatu yang lebih dalam penyajian webinar yang tidak gratisan. 

Meskipun tidak sedikit webinar gratis yang dinilai bisa memberikan sesuatu sesuai yang diharapkan para peserta, namun webinar berbayar bisa dipastikan mampu memberikan sesuatu yang lebih bagi para pesertanya. Saya tidak beriklan, tapi saya sudah membuktikan. Webinar berbayar yang saya ikuti, benar- benar memberikan sesuatu yang lebih dari puluhan webinar gratis yang sudah saya ikuti.

Berawal dari Kelas Menulis Daring (KMD) yang saya ikuti bersama 12 peserta lain di komunitas menulis Sahabat Pena Kita (SPK), saya mendapatkan flyer ajakan webinar. Webinar yang bertajuk "Literasi Untuk Mengabdi dan Mengabadi" merupakan kerjasama antara Sahabat Pena Kita (SPK) dengan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Menghadirkan pembicara Direktur Utama Kelompok Mizan, Haidar Bagir dan  Penulis Novel Best Seller "Ayat-Ayat Cinta", Habiburrahman El Shirazy atau yang akrab disapa Kang Abik. 

Dalam kesempatan tersebut juga digelar Kopdar V Sahabat Pena Kita (SPK) sekaligus Launching Buku. Sudah bisa dibayangkan bagaimana serunya webinar tersebut. Bagaimana tidak? Para tokoh, para penulis terkenal dan kami para penulis pemula tumplek blek di situ. Materi yang luar biasa dari kedua pembicara yang intinya mengajak masyarakat untuk menulis dan menulis. Menulis adalah salah satu cara untuk mengabdikan diri dengan berbagi ilmu. Selain mengabdi, menulis juga merupakan salah satu cara untuk mengabadi. Karena menulis akan meninggalkan jejak yang kita tinggalkan dan akan terus dibaca meski kita telah tiada.

Berbayarkah webinar ini? Ya, ini webinar berbayar. Mahalkah? Saya jawab, relatif! Maaf, bagi orang yang 'itungan' kocek seratus ribu itu mahal. Apalagi naluri manusia itu maunya murah, tapi dapat banyak.  "Sejuta kurang seratus rupiah saja jadi nggak sejuta kok!" Harus berpeluh-peluh mengumpulkan rupiah demi rupiah. 

Namun bisa saja berbeda bagi yang lain. Seratus rupiah sebagaimana disebut dalam flyer, peserta akan memperoleh e-sertifikat, e-materi dari pemateri keren dan professional dan e-book. Mungkin sekilas tidak jauh berbeda dengan webinar yang lain. Eit, tunggu dulu! Banyak sekali bonus-bonus menyenangkan sekaligus mencengangkan bagi para peserta yang saya berani jamin tidak didapat pada webinar yang lain.

Begitu calon peserta registrasi, transfer uang administrasi dan konfirmasi kepada nara hubung, Peserta langsung dimasukkan ke grup whatsapp Webinar Literasi SPK. Terus, di sana ngapain aja? Heeem, kita berkenalan, saling sapa dan finnaly kita siap dicambuk. Siapa yang mencambuk? Siapa lagi sekretaris SPK yang saya kenal dahulu kala sebagai senior dan ternyata satu almamater, Sri Lestari Linawati, yang akrab disapa Mbak Lina itulah pelakunya. 

Kejamkah Mbak Lina? Ooo, tentu tidak! Cambukan Mbak Lina dan para senior SPK termasuk Sang Ketua SPK, Pak Arfan Muammar adalah cambukan sayang. Cambukan semangat untuk menulis dan menulis. Bukan Mbak Lina kalau hanya nyuruh-nyuruh. Mbak Lina selalu menyajikan kopi hangat di pagi hari. Sapaan melalui tulisan tentang apa saja. Mbak Lina ingin menunjukkan pada kita bahwa apapun bisa ditulis. Tulis dan tulis. 

Jelas sekali bukan, dengan webinar berbayar, kita lebih serius, para mentorpun tidak mau kehilangan kepercayaan dari para peserta. Meski sebenarnya, apa yang mereka lakukan tidak pernah cukup dibayar dengan satu lembar uang warna merah bergambar Soekarno Hatta.

Inilah yang tidak saya dapatkan dari webinar yang lain. Motivasi, semangat, kekeluargaan, saling memberi masukan meski kami belum pernah bertemu secara fisik. 

Tapi grup webinar ini menyatukan  kami. Kalau di webinar lain, webinar selesai langsung good bye. Di sini tidak. Kamipun berkesempatan untuk menulis yang nantinya akan digabung dalam sebuah buku antologi. Wow banget kan? Bagi penulis pemula seperti saya, di mana menulis buku masih masih berupa mimpi yang harus diperjuangkan, tentu kesempatan ini tidak akan dibiarkan sia-sia. Siap sinsingkan lengan, cancut tali wondo! Tulis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun