Mohon tunggu...
AZIZAH Al-Islamy
AZIZAH Al-Islamy Mohon Tunggu... -

"Saya Adalah Tuhan untuk mimpi saya"

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Anakku Jiwaku

24 Maret 2015   23:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dimanapun dan kapanpun setiap ibu pasti selalu ingin yang terbaik buat sang anak. Hari ke hari ia akan selalu meluangkan seluruh waktunya demi si buah hati. Ia pendidik yang tanpa pamrih dalam segala hal. Ia bahkan selalu merawat anak dari ketika baru lahir sampai ia (infant) tumbuh dewasa.

Sudah sering saya dengar bahwa anak (infant) sangatlah butuh dengan bimbingan ibundanya dari semenjak ia lahir. Pertama ia lahir dalam dunia ia tidak akan mengetahui hal apapun kecuali apa yang sudah dibimbing ibunya semenjak ia masih dalam kandungan. Perkembangan bayi akan semakin membaik jika ibunda selalu mengajarkan pola kehidupan yang semakin hari bayi bisa menangkap apa yang sudah diajarkannya. Seperti contoh: anak pada mulanya ia belum bisa bicara, ibu setiap hari mencontohkannya sedikit demi sedikit. Seperti kalimat “uumi, aabi” dan lain sebagainya. Ia akan meniru apa yang sudah dicontohkan ibunya.

Dalam berjalannya waktu bayi akan terus berkembang karna juga pelatihan ibu setiap hari, dan pasti bayi selalu berdekatan atau selalu dalam bimbingan ibunda. Pada awal proses pertumbuhan ketika bayi sudah lahir hingga sekitar berumur 1 bulan, bayi belum bisa berusaha untuk meraih objek yang mereka liat. Sehingga ia akan hanya bisa menghisap ketika payudara ada dalam mulutnya. Dan sekitar dalam umur 4 bulan abyi sudah bisa dan ingin berusaha untuk meraih dan mengetahui objek apa yang sudah mereka liat. Contoh ketika ia sudah menemukan jempol dan menaruhnya ke mulut, ia akan terus mengulanginya karna hal itu terasa nyaman baginya. Dan teruslah demikian sang bayi akan terus berkembang.

Bayi tidak akan berkembang tanpa dampingan dan bimbingan seorang ibu. Perlu kita berfikir bagaimanakah bagi akan dapat bergerak, berbicara, berjalan tanpa adanya orang tua (ibu) di sampingnya? Hal yang sangat mustahil. Bayi akan berkembang tidak sempurna jika tanpa ibu di pelukannya. “Ibu adalah perhiasan bagi anak, dan ibupun berkata anak adalah jiwa baginya.”

OH MOM… I LOVE YOU SO MUCH J

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun