Mohon tunggu...
Azizah AyuNamira
Azizah AyuNamira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Mahasiswi Semester 2 di salah satu Perguruan Tinggi Negri Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ini Alasan INFP Sering Kali Disalahpahami

14 Juni 2022   15:56 Diperbarui: 15 Juni 2022   01:40 1979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda, namun dari perbedaan itulah kita dapat belajar untuk saling menghargai dan mengerti satu sama lain. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, jadi jika kita tidak berbuat baik maka siap-siap saja saat kita membutuhkan pertolongan orang lain tidak ada yang akan menolong.

Kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu dapat menentukan juga bagaimana dia dipandang atas perilakunya, terkhususnya INFP yang akan kita bahas kali ini. 

INFP sendiri termasuk introvert yang kita kenali pada hakikatnya introvert yang biasanya dikaitkan dengan orang yang pendiam, sulit beradaptasi dengan lingkungan baru dan tidak banyak bergaul. 

Namun selain itu, kepribadian INFP yang kita kenali dengan kepanjangannya yakni Introvert Intuitive Feelings Perceiving sering kali menimlbulkan kesalah pahaman karena sikap dan perkataanya. 

Menurut penulis sendiri sebagai pribadi INFP saya cenderung bertindak dan berkata tanpa memikirkan apakah perkataan dan tindakan saya ini benar atau tidak, yang akhirinya membuat orang sekitar yang melihat saya terkadang menyalah artikannya.

Menyadari akan banyaknya kesalah pahaman yang terjadi karena perilaku dan tindakan saya, akhirnya sedikit demi sedikit saya mulai mencari tahu pokok dari permasalah mengapa kerap kali saya disalah pahami, dan berikut penyebab INFP sering disalah pahami menurut pandangan pribadi saya.

 1. Terlalu acuh pada lingkungan sekitar

 Dari pengalaman pribadi, saya menyadari bahwa saya termasuk tipikal orang yang sangat acuh atau tidak peduli pada lingkungan sekitar saya. Jika terdapat suatu fenomena atau kejadian namun tidak berhubungan dengan saya maka saya akan menghiraukannya, kerap kali kejadian seperti menimbulkan perasangka bahwa saya tipe orang yang egois, sombong, dan hal-hal tidak menyenangkan lainnya. 

Bukan bermaksud egois dan sombong sebenarnya, namun saya berpikir itu bukan urusan saya dan takutnya jika saya ikut campur dalam hal tersebut yang merupakan bukan wewenang ataupun urusan saya, ditakutkan malah akan memperkeruh suasana.

2.  Suka Berimajinasi yang mengikut sertakan Emosi

Memiliki imajinasi memang tidak ada yang salah, namun dengan mengikut sertakan emosi maka kerap kali kita akan dianggap aneh atau bisa dikenal sebutan 'freak'. Imajinasi seorang manusia sangat luas, dan emosi tidaklah harus suatu amarah namun lebih ke suatu perasaan yang kita alami.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun