Mohon tunggu...
Azizah Aufa
Azizah Aufa Mohon Tunggu... Lainnya - Azizah Aufa Nur Fiqri Lawzai

seorang mahasiswa perencanaan wilayah kota

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kabupaten Banjarnegara di Jawa Tengah Masuk Kategori 10 Besar Penyerapan Anggaran Tingkat Nasional

25 Maret 2021   06:15 Diperbarui: 25 Maret 2021   06:27 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah merupakan sebuah kota dimana saya tinggal dan berkembang. Dari saya kecil hingga saat ini (menginjak dewasa) saya melihat Kabupaten Banjarnegara terdapat banyak sekali perubahan -- perubahan yang berkembang sangat pesat. Mulai dari pertumbuhan penduduknya, pembangunan rumah -- rumah penduduknya sampai infrastuktur kota yang ada. Mulai dari yang awalnya hanya lahan persawahan atau lahan kosong, sekarang sudah terbangun menjadi pertokoan dan perumahan. Walaupun memang, kota ini belum sebesar dan sepesat Kota Semarang ataupun Kota Purwokerto, tetapi menurut saya sudah cukup baik berkembangnya bila dilihat dari beberapa aspek tersebut.

Masuklah di tahun 2020 kemarin dimana semua orang panik diakibatkan munculnya virus covid-19. Semua aktivitas berubah drastis, lockdown dimana-mana, sekolah ditutup, warung -- warung dan pertokoan bahkan pasar sempat di tutup yang pada akhirnya sangat berdampak sekali pada perekonomian masyarakat.

Tetapi Bapak Bupati Banjarnegara beserta jajarannya Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) berpikir keras dan gotong royong bagaimana caranya agar Kabupaten Banjarnegara ini bisa tetap aman sentosa. Hal itupun akhirnya terbukti dikarenakan munculah berita bahwa Kabupaten Banjarnegara berhasil masuk ke dalam kategori 10 besar penyerapan anggaran tingkat nasional karena apresiasinya selama masa pandemi covid-19 ini kinerja badan eksekutif Kabupaten Banjarnegara terus melakukan pembangunan. 

Saya sebagai warganya mendengar hal tersebut saja sudah senang. Dimana berarti anggaran APBD tahun 2020 yang ada digunakan secara efektif, efisien dan akuntabel ditambah lagi dengan kejadian mendadak pandemi covid-19 yang pastinya banyak sekali rancangan APBD Tahun 2021 yang diubah untuk dialokasikan sebagai dana pandemi covid-19 ini. 

Harus berpikir keras memutar balikkan pikiran bagaimana agar pemerintah Kabupaten Banjarnegara bisa lebih meningkatkan pendapatan daerahnya agar anggaran bisa tercukupi. Ditambah dengan banyaknya karyawan yang kena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) oleh perusahaannya, lalu banyaknya UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) yang pada saat pandemi harus mengalami penurunan pendapatan karena berlakunya lockdown yang mana hal tersebut juga sangat sekali butuh bantuan penanganan dari pemerintah.

Benar saja, di tanggal 17 Juni 2020 pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyiapkan anggaran APBD sebesar Rp. 113 miliyar sebagai dana Bantuan Langsung Tunai atau BLT kepada pihak -- pihak yang membutuhkan yang sebelumnya telah di data oleh pihak pemerintah. Pembagian dana ini dibagi menjadi 3 tahap gelombang, yang mana para penerima juga akan dibedakan dalam mendapatkan nominalnya yang disesuaikan dengan kebutuhannya. 

Sekitar 20.000 KK (Kepala Keluarga) akan menerima bantuan sebesar 600.000 rupiah per-KK lalu sekitar 2.015 KK (Kepala Keluarga) menerima bantuan sebesar 1,2 juta rupiah per-KK nya. 

Seperti biasanya pesan pemerintah ketika akan mengadakan pemberian bantuan kepada masyarakatnya, sama hal-nya dengan bupati Banjarnegara. Beliau berpesan kepada para penerima bahwa uang bantuannya digunakanlah dengan sebaik -- baiknya, seperlunya, jangan malah dibuat untuk bersenang-senang, dibuat jalan - jalan atau bahkan malah dibuat hal yang tidak wajar.

Tiba -- tiba saya teringat akan alasan lain kenapa Kabupaten Banjarnegara masuk ke dalam kategori 10 besar penyerapan anggaran tingkat nasional tersebut karena pada Tahun 2020 kemarin Kabupaten Banjarnegara tetap melakukan banyak pembangunan dan perbaikan infrastuktur. Contohnya seperti pengaspalan jalan raya di sejumlah titik di Banjarnegara dan pembangunan jalan tembusan yang menghubungkan Desa Pucang, Kecamatan Bawang dengan Desa Jenggawur, Kecamatan Banjarmangu. 

Yang mana bila di cermati dan di lihat pembangunan dan perbaikan infrastuktur yang ada tidak hanya pada skala yang kecil tetapi skala yang besar. Mungkin kalau bisa menyimpulkan kejadian tersebut, terdapat hal positifnya yaitu menjadikan proyek -- proyek bisa dengan cepat selesai karena mengingat pada saat itu pandemi dan diberlakukannya lockdown yang mana jarang atau sedikit sekali orang atau masyarakat yang beraktivitas di luar, di sekitar proyek -- proyek yang dikerjakan. 

Mungkin bisa di bayangkan ketika terdapat aktivitas seperti biasa, mungkin pembangunan dan perbaikan infrastruktur akan selesai dengan lama dan bahkan warga sekitar yang ingin beraktivitas di sekitarnya dapat terganggu. Di hal positif ini, saya dan masyarakat Banjarnegara bisa merasakan manfaat atau dampaknya karena di Tahun 2021 ini bahkan di akhir Tahun 2020 kemarin bisa merasakan hasil dari pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang ada karena ketika saya melewati jalan -- jalan yang habis di perbaiki atau dibangun tersebut, banyak sekali spanduk terpampang di pinggir jalan yang bertuliskan "Kesuwun Pak Bupati, dalane wis alus" yang berarti "Terimakasih pak bupati, jalannya sudah halus (tidak lubang, bergelombang).

Dan sampai saat ini terutama jalan tembus penghubung Desa Pucang,Bawang dengan Desa Jenggawur,Banjarmangu banyak sekali yang menggunakannya. Selain itu, pembangunan jalan ini juga sangat berdampak kepada ekonomi masarakat sekitarnya karena di jalan masukknya terdapat banyak penjual makanan dan minuman yang bisa dijumpai berjejer dipinggir jalan, lalu biasanya ramai dikunjungi masyarakat yang sedang melewati jalan tersebut.

Saya membaca pada sebuah artikel, bahwa Bupati Banjarnegara, Bapak Budhi Sarwono membeberkan kenapa pada saat pandemi covid-19 yang mana sedang turun-turunnya ekonomi masyarakat malah Kabupaten Banjarnegara melakukan pembangunan infrastruktur (?). Alasannya karena dengan strategi para Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) mengatur dengan strategi menyisihkan keuangan anggaran secara cermat dan teliti. Lalu PEMKAB selalu memprioritaskan terlebih dahulu kepada keperluan -- keperluan yang sangat dibutuhkan oleh para masyarakat Banjarnegara.

Doa dan harapan saya sebagai salah satu masyarakat Kabupaten banjarnegara adalah semoga Banjarnegara semakin maju, lalu anggaran APBD di tahun -- tahun berikutnya bisa selalu bahkan lebih baik dari tahun ini pada saat perencanaannya. Aamiin... (-25 maret 2021 pukul 0:59-)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun