Mohon tunggu...
Imroatul Azizah
Imroatul Azizah Mohon Tunggu... -

Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Opini : Apa yang salah dari Urbanisasi Ditinjau dari Konsep Kebutuhan Maslow

25 Desember 2015   21:06 Diperbarui: 25 Desember 2015   21:40 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urbanisasi adalah proses dimana perpindahan seseorang dari desa ke kota. Kebanyakan masyarakat yang melakukan urbanisasi adalah masyarakat yang ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik di tempat tujuan. Kebutuhan saat ini mulai sulit untuk didapatkan dikarenakan jumlah barang yang dibutuhkan terbatas sementara jumlah yang membutuhkan lebih banyak yang mengakibatkan kenaikan harga yang tidak bisa dikendalikan.

Menurut Abraham Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. Lima tingkatan yang dapat membedakan setiap manusia dari sisi kesejahteraan hidupnya, teori yang telah resmi di akui dalam dunia psikologi. Kebutuhan tersebut berjenjang dari yang paling mendesak hingga yang akan muncul dengan sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi.

Tingkatan Kebutuhan Menurut Maslow:

  1.  Kebutuhan Fisiologis

Ini adalah kebutuhan dasar manusia atau biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan maka manusia tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

  1.  Kebutuhan Keamanan

Apabila kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi maka manusia akan membutuhkan yang namanya rasa aman dari bahaya, baik dari alam maupun sesama manusia.

  1.  Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan

Apabila kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, tingkatan selanjutnya adalah kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.

  1.  Kebutuhan Esteem

Apabila tiga tingkatan kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Karena apabila kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia.

  1.  Kebutuhan Aktualisasi Diri

Apabila semua kebutuhan yang telah dijelaskan sebelumnya sudah terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Jika kita menarik konsep tersebut pada urbanisasi maka urbanisasi tidaklah salah, melainkan akan dipandang sebagai hal yang wajar. Merasa bahwa daerah yang ditinggali sebelumnya tidak dapat memenuhi kebutuhannya maka mereka akan berpikir untuk mencari tempat dimana tempat tersebut memiliki potensi pendapatan besar. Sampai disini maka semuanya terlihat baik – baik saja.

Akan tetapi, urbanisasi akan diangggap sebagai sebuah masalah apabila jumlah pendatang tidak sebanding dengan kapasitas kota yang dituju. Karena hal ini bisa berdampak pada tumbuhnya permukiman kumuh seperti disepanjang sungai – sungai yang mengakibatkan kesemrawutan tata kota karena tetap memaksakan untuk mendiami kota tersbebut sedangkan kota tersebut dirasa sudah tidak mampu menampungnya.

Hal tersebut akan diperparah dengan melesetnya perkiraan pendatang akan kota yang dituju, dimana rata – rata pendatang berpikir bahwa di kota yang akan dituju tersebut mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Melesetnya perkiraan tersebut sebenarnya sudah bisa dipastikan merugikan kedua belak pihak, baik pendatang maupun kota yang dituju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun