Mohon tunggu...
Aziza Ayu Hikmawati
Aziza Ayu Hikmawati Mohon Tunggu... Lainnya - " Education is not the learning of facts, but the training of the mind to think."

"Belajar bukanlah mempelajari sebuah fakta, tetapi melatih fikiran untuk berfikir"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Struktur Neuron

1 Maret 2021   13:21 Diperbarui: 1 Maret 2021   13:53 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Neuron itu pusat fungsional bagi otak dan seluruh sistem saraf. Neuron memiliki berbagai macam ukuran yang sangat berbeda. Sel saraf atau yang biasa kita kenal dengan istilah neuron adalah sel yang merupakan satuan kerja utama dalam sistem saraf manusia. Sel Saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari suatu rangsangan (Stimulus). 

Sistem saraf dibentuk oleh jutaan sel saraf. Sifat unik dari sel saraf yang peka terhadap rangsangan ini membuatnya berbeda dibandingkan banyak sel yang lain di dalam tubuh. 

Kemudian sel tersebut dapat kita definisikan sebagai bagian terkecil yang ada di dalam anatomi otak. Sebagaimana yang telah disebutkan bahwa otak manusia terdiri dari triliunan sel yaitu 1.000.000.000.000.000 sel dan itu sangat mengumpal dari tiap gumpalan itu bisa membentuk struktur otak sebagaimana yang telah dijelaskan diatas.

Sel saraf ini sering kita sebut sebagai neuron dan mewakili sekitar 1 per sepuluh dari total jumlah keseluruhan sel otak yang berkisar antara 100 milliar sel. Dari sebagian sel otak yang lain yaitu sel glialyang berfungsi untuk menyatukan neuron dan bertindak sebagai filter untuk bisa menjaga agar neuron terhindar dari substansi-substansi berbahaya. 

Neuron tidak memiliki kontak secara langsung satu dengan yang lainnya. Dan dari tiap dendrit dan akson itu terdapat celah sempit selebar satu per milliar inci. Celah sempit ini biasa disebut dengan istilah sinapsis (synapse, yang berasal dari bahasa yunani yang artinya menghubungkan jadi satu).

Neuron ini mengumpulkan atau menangkap sinyal dari neuron lainnya melalui dendrit, yang bisa membungkus sinapsis dengan ribuan bintil-bintil kecil yang sering disebut dengan spines (berasal dari bahasa yunani yang artinya duri). Neuron mengirimkan getaran-getaran aktivitas listrik (implus) melalui akson menuju sinapsis, yang dalam aktivitas ini dilepaskan oleh zat-zat kimia yang tersimpan dalam kantung-kantung sinaptik yang terletak pada ujung akson.

Zat-zat kimia kimia ini dikenal dengan istilah neurotransmitter, dimana dia juga mempunyai sifat yaitu bersifat baik memacu maupun menghambat neuron bersebelahan. Proses pembelajaran ( learning process ) berlangsung dengan mengubah sinapsis sehingga terjadinya pengaruh antara neuron satu dengan yang lainya.

Koneksi langsung tampaknya terjadi antara dua dunia fisik otak dan kegiatan pemilik otak. Dari studi terbaru tentang neuron terhadap orang-orang dari berbagai jenis pekerjaan yang berbeda (pemusik, profesional), misalnya menunjukkan bahwa semakin kompleks keterampilan yang sangat dibutuhkan dari suatu jenis pekerjaan tersebut. 

Semakin banyak jumlah dendrit yang ditemukan terhadap neuron. Peningkatan jumlah dendrit ini membuat koneksi antar neuron lebih banyak terjadi sehingga lebih banyak pula di bagian dalam otak yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

Sel-sel pertama kali ditemukan pada akhir tahun 1800 M oleh Santiago Ramon Y Cajal (1989), seorang ahli saraf berkebangsaan spanyol. Berbeda dengan sel-sel lainnya, neuron juga memiliki puluhan ribu cabang yang muncul dari pusat selnya. Cabang-cabang ini sering disebut sebagai dendrit yang berasal dari bahasa yunani yang artinya pohon. 

Dendrit menerima implus elektrik/denyut listrik dari neuron lain dan mentransmisikanya sejauh serat panjang yang disebut sebagai akson/ axon (yang berasal dari bahasa yunani yang artinya sumbu). Normalnya hanya ada satu akson per neuron. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun