Mohon tunggu...
Aziza Ayu Hikmawati
Aziza Ayu Hikmawati Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa th. 2020/2021 PIAUD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kegagalan adalah hal terbaik yang mengajarkan kita untuk bangkit kembali dan mengetahui hal-hal yang harus kita hindari. Tanpa kegagalan kita tidak akan pernah belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Di Dalam Struktur Bahasa Ada Apa Aja, Ya?

18 Februari 2021   22:56 Diperbarui: 18 Februari 2021   23:25 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
parenting.firstcry.com

Struktur bahasa itu mencakup tentang yaitu antara lain : Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Sematik, dan Pragmatik. Dimana struktur itu sendiri mempunyai arti yaitu penyusunan atau penggabungan  unsur-unsur bahasa menjadikan suatu bahasa yang berpola. Disini akan dijelaskan tentang struktur bahasa yaitu antara lain meliputi :

1. Fonologi, itu satuan linguistik terkecil (vokal dan konsonan), jadi dapat diartikan bahwa fonologi adalah sistem bunyi dalam bahasa indonesia atau juga bisa dikatakan sebagai fonologi. Dimana fonologi tersebut termasuk kedalam tataran ilmu bahasa yang telah dibagi menjadi 2 bagian yakni antara lain yaitu fonetik dan fonemik.

Apa itu fonetik dan fonemik ?

fonetik itu ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa dimana bunyi-bunyi bahasa tersebut bisa dihasilkan lewat alat ucap manusia itu sendiri, serta bagaimana suara itu dihasilkan. Sedangkan fonemik itu ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa tentunya bunyi-bunyi bahasa tersebut dapat berfungsi sebagai pembeda makna. 

Di dalam bahasa indonesia itu secara resminya ada 32 buah fonem yang terdiri atas : fonem vokal 6 buah, fonem diftong 3 buah, serta fonem konsonan 23 buah.

Selain itu secara fonetis bahasa bisa dipelajari secara teoritis yang dapat mencakup 3 cara atau 3 jalan yaitu antara lain : bagaimana bunyi-bunyi tersebut dapat dihasilkan melalui alat ucap manusia (fisiologis atau artikuler), bagaimana arus bunyi yang keluar dari rongga mulut atau rongga hidung dari pembicara itu sendiri yang merupakan gelombang bunyi udara (akustis), dan bagaimana bunyi itu di inderakan dengan alat pendengaran dan syaraf si pendengar itu sendiri (impresif atau auditoris).

Kemudian alat ucap juga dapat dibagi menjadi dua macam yaitu diantaranya : artikulator dimana  artikulator itu adalah alat yang bisa digerakkan maupun digeser disaat bunyi tersebut diucapkan, dan titik artikulasi dimana titik artikulasi adalah titik atau daerah di bagian alat ucap yang bisa disentuh maupun didekati. 

Fonem-fonem yang bisa dihasilkan yaitu fonem-fonem yang bisa menggerakkan organ-organ bicara melalui aliran udara dari paru-paru yang sewaktu-waktu itu bisa membuat orang untuk mengucapkanya, tetapi jika bunyi udara yang keluar dari paru-paru itu mendapat halangan sehingga dapat terjadi bunyi konsonan.

Klasifikasi dari konsonan yaitu antara lain : konsonan bibir (bilabial), konsonan bibir gigi (labiodental), konsonan gigi (dental), konsonan langit-langit (palatal), konsonan langit-langit lembut (velar), konsonan pangkal tenggorok (laringal). 

2. Morfologi, itu tentunya bagian dari tata bahasa itu sendiri, dan didalamnya membahas tentang bentuk-bentuk kata. Sedangkan morfem itu dapat diartikan sebagai satuan bentuk bahasa dimana dari satuan bentuk bahasa tersebut terdapat makna yang relatif stabil dan tidak bisa dibagi karena dari bagian makna tersebut lebih kecil. Morfem dalam bahasa indonesia itu pada dasarnya terbentuk menjadi dua macam yaitu antara lain meliputi : morfem bebas, dan morfem terikat. 

Apa bedanya Morfem bebas dengan Morfem terikat ? 

Morfem bebas itu, morfem yang mempunyai potensi untuk bisa berdiri sendiri yang berguna sebagai kata dan bisa langsung membentuk kalimat. Sedangkan morfem terikat itu, morfem yang belum mengandung arti karena morfem ini belum mempunyai potensi sebagai kata. Untuk membentuk kata itu sendiri harus digabung menjadi morfem bebas.

Setelah itu ada juga beberapa prinsip yang bisa digunakan sebagai bentuk dasar kata ulang yaitu antara lain meliputi : pengulangan yang pada umumnya tidak sama sekali mengubah jenis kata, dan bentuk dasar juga bisa berdiri sendiri sebagai kata yang tercantum kedalam penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun