Mohon tunggu...
Aziz Abdul Ngashim
Aziz Abdul Ngashim Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca tanda dan angka

suka dunia jurnalistik, sosial media strategy, kampanye media sosial, internet marketing. sisanya nulis buat enjoy aja. smile

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pitulasan, Kemerdekaan Ala Anak-anak Dusun Ripungan

21 Agustus 2011   06:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_130707" align="aligncenter" width="640" caption="awali dengan sebuah penghormatan kepada bendera kebesaran merah-putih"][/caption]

17 agustus selalu punya makna untuk siapa saja di indonesia, apakah itu bermakan luar biasa atau hanya sebatas kecerian kecil di ujung desa. Hal inilah yang tertuang dalam lebaran kisah 66 tahun perjalanan bangsa. Ada sebagain orang yang tak melakukan apa saja namun ada sebagian orang yang merayakannya dengan berpesta, dan pesta kali ini adalah sebuah perayaan dari sebuh ujung desa tepatnya di sebuh dusun bernama ripungan. Pesta buat sebuah desa terpencil bukanlah hura-hura tapi sebuah perayaan merayakan hari kemerdekaan dengan sebuah keceriaan dan senyuman. Dimana orang-orang, terutama anak desa juga berhak untuk merayakan kegembiraan atas kemerdekaan indonesia, negeri dimana jejak langkah anak-anak ini mengarungi takdir masa depan.

[caption id="attachment_126026" align="alignleft" width="300" caption="acungkan jarimu dan jangan pernah malu untuk bersuara"][/caption]

Ripungan adalah sebuah dusun kecil di sebelah timur arah jogja, sebuah dusun di perbukitan ratu boko ini hanya berjarak 20 menit dari pusat kota jogja, jarak yang sesungguhnya adalah wajah sisi lain kemewahan, kemegahan, pendidikan dan budaya jogja yang tersohor seantero indonesia bahakan dunia.Dusun dimana 90% mengakhiri riwayat pendidikan mereka pada satuan pendidikan tingkat dasar, serta 0% penduduknya bergelar sarjana. Sebuah ironi sebenarnya karena jarak ripungan dengan jogja yang memiliki 149 satuan pendidikan tingkat perguruan tinggi tak sampai 30 menit perjalanan kendaraan roda dua. Sebuah pertanyaan besar hadir disini.

Namun itu tak mengendurkan kekaguman mereka akan jogja dan indonesia, dan itu tak menghalangi sebuah pesta rakyat, merayakan hari merdeka. Dan pesta rakyat itu bernama pitulasan, pitulasan yang berarti tujuhbelasan (17an) dalam bahasa jawa. pitulasan adalah hak semua orang indonesia untuk merayakannya, hak untuk ceria dan tertawa, hak untuk bersenang-senang dan hak untuk meluapkan cinta pada indonesia.

Pitulasan adalah salah satu bentuk lupan cinta itu, luapan itu dihadirkan dalam jiwa anak-anak, sebuah masa depan, tidak perlu terlalu muluk untuk masa depan indonesia, karena anak-anak kecil ini adalah masa depan dirinya, keluarganya dan dusun gresang mereka. Untuk lebih maju dan sejahtera dalam hidup dan menjalani kehidupan. Sehingga pesta rakyat kecil-kecilan ini dihadirkan untuk anak-anak, kawan-kawan kecil masa depan dusun.

[caption id="attachment_126027" align="alignright" width="300" caption="tak perlu pakaian bagus, tapi jiwa dan kecerdasanmu adalah pakaian hebat, para penonton dibelakang kepanasan"][/caption] Pesta rakyat ini digagas dalam dua episode, episode pertama di pagi hari adalah perlombaan aspek kognitif, dimana anak-anak seusia sekolah dasar diuji pengetahuan mereka dalam pelajaran sekolah, pengetahuan umum, pengetahuan keagamaan, dan tak kalah menarik menguji kreatiitas mereka dalam rasa seni dengan mewarnai, menggambar dan menulis. Dan di sore hari adalah episode kedua, perlombaan luar ruangan dimana pesta rakyat ala pitulasan dengan properti wajib.seperti koin, tepung, karung, botol bahkan arang. Disinilah keceriaan dan fisik mereka di adu, bukan untuk kuat-kuatan tapi sebagai sebuah keceriaan. Sedangkan siang hari adalah waktu beristirahat, karena cuaca cukup panas. Dan tak ada upacara untuk mengawali pesta rakyat ini, yang ada adalah penghormatan kepada merah-putih sang saka yang gagah berkibar dengan kesederhanaan dan apa-adanya.

[caption id="attachment_126028" align="alignleft" width="300" caption="melompatlah dan raih cita-citamu"][/caption] Pagi hari, adalah segmen pertama dari kegiatan lomba pitulasan di dusun ripungan, lomba-lomba diadakan di dalam ruangan, memakai ruangan kecil sederhana sanggar belajar studio biru.Lomba pengetahuan semacam cerdas cermat tak hanya menguji mereka dalam pengetahuan yang akan menjadi bekal, tapi juga kepercayaan diri untuk mengcungkan jari, menjawab, dan mental mereka untuk berhadapan dengan situasi dan pertanyaan serta tekanan. Sedangkan lomba menggambar adalah bentukmelihat bakat anak-anak dalam mengapresiasi cipta rasa dan karsa dalam jiwa mereka.Bakat-bakat luar biasa akan muncul dan terlihat disini.

Setelah istirahat siang, kala matahari sudah agak bisa berdamai, lomba dilakukan di luar ruangan, sebuah halaman kecil sanggar studio biru. Inilah pesta rakyat diamna tradisi pitulasan bertahun-tahun secara turun temurun diwariskan dan terus bertahan. Dari balap karung, sampai memindahakan koin serta memasukan paku dlama botol. Lomba kali ini tidak hanya mengajarkan anak-anak bagaimana berhadapan individu dengan individu seperti balap karung, tapi bagaimana anak-anak bekerja dalam sebuah tim dibawah koordinir seorang teman, disinilah kepercayaan akan teman di uji.

[caption id="attachment_126029" align="alignright" width="300" caption="berlarilah, kejar cita-citamu"][/caption] Lomba-lomba yang dilakukan sepanjang hari tidak hanya melempar pesta dan hura-hura saja, tapi bagaimana anak-anak sanggar peserta lomba bisa memaknai apa esensi dari setiap lomba. Banyaknya lomba bisa memetakan kemampuan tiap-tiap individu anak, dan bisa tahu bawa si A memiliki kemampuan seni, si B cerdas dalam pengetahuan umum, atau si C memiliki kegesitan dan kuat di bidang fisik. Pemetaan ini bisa membimbing dan mengarahkan anak-anak akan masa depan mereka.

Jika ada pertanyaan, adakah hadiah untuk para pemenang lomba-lomba ini. Maka jawabannya tidak ada, tidak ada bentuk apapun yang diberikan untuk kawan-kawan ekcil pemenang lomba. Bukannya tidak menghargai usaha mereka, tapi kakak-kakak itu mengajajarkan pada mereka apa arti dari sebuah kompetisi sesungguhnya. Perlombaan bukan soal menjadi pemenang untuk mendapatkan hadiah, perlombaan adalah gambaran kecil sebuah kompetisi, tidak untuk sebatas menjadi pemenang namun juga menjadi juara. Dan kompetisi menjadikan para juara, diaman tidak menjadikan seorang merasa lebih unggul dari orang lain, tapi untuk menyadari bakat dan kelemahan amsing-masing. Yang dihadirkan dan dihargai dari sebuh kompetisi adalah semangat dan perjuangannya dan atas itulah hadiah kami berikan, dan biarkan perasaan sebagai pemenang dipegang menajdi kepercayaan diri masing-masing pribadi.

Namun alangkah jahatnya jika kawan-kawan kecil tidak mendapatkan apa-apa atas perjuangannya, dan selalu saja ada misteri dibalik itu semua. Sebuah bantuan hebat dari mas aan dan mas tosse dan seorang teman dari mba sahsa menjadi hadiah hebat untuk teman-teman kecil di sanggar studio biru.Menutup akhir liburan mereka, kawan-kawan kecil di ajak berwisata ke kebun binatang, dan sebuah paket dari mas tosse berupa seperangkat komputer untuk kawan-kawan kecil ini gunakan, bersamaan paket komputer itu sebuah buka puasa bersama diadakan atas titah (welwh titah :)) ) temannya mba shasa. Walaupun hadiah itu baru beberapa waktu setelah lomba. Namun paket tu bukan untuk menghargai kehebatan mereka, tapi sebuah penghormatan atas perjuangan kawan-kawan kecil mendapat pendidikan yang menjadi hak mereka, perjuangan menaklukan bukit-bukit gresang setiap hari.

Pitulasan untuk warga dusun dan anak-anak ini adalah lambang kemerdekaan, merdeka untuk ceria, merdeka untuk tertawa, dan merdeka untuk tersenyum. Kemerdekaan yang tak kan bisa dirampas oleh apapun dan siapapun. Inilah makna kemerdekaan, keceriaan dan tawa mereka akan menjadi bekal bagi anak-anak ini untuk melawa keadaan yang tak bersahabat, untuk memajukan tekad diri menjadi lebih baik, untuk sebuah kesejahteraan keluarga, dan untuk masa depan dusun mereka.

17agustus di 17tahun akan datang adalah wajah kemenangan yang akan akwan-kawan kecil ini hadirkan sebagai jawaban atas sebuah kemerdekaan. Kemerdekaan untuk berbagi, kemerdekaan untuk tersenyum, kemerdekaan untuk tertwa, dan kemerdekaan untuk berbahagia.

mari menikmati foto-foto, sisanya biar fotto yang bicara dan bercerita,

[caption id="attachment_126030" align="aligncenter" width="432" caption="tak perlu tukang printing, kawan-kawan kecil melukis sendiri display mereka"][/caption] [caption id="attachment_126031" align="aligncenter" width="432" caption="para simbah ikut berpesta sebagai penonton"][/caption] [caption id="attachment_126032" align="aligncenter" width="432" caption="kambing mauk kawah candradimuka perlombaan, desa banget lah"][/caption] [caption id="attachment_126033" align="aligncenter" width="432" caption="para kakak-kakak absurd berteduh di panggung terpal (licik)"][/caption] [caption id="attachment_126034" align="aligncenter" width="324" caption="si nomer 9, lapanganpun jadi tempat untuk kejantanan"][/caption] [caption id="attachment_126035" align="aligncenter" width="432" caption="si kakak dengan baik hati"][/caption] [caption id="attachment_126037" align="aligncenter" width="432" caption="sekedar melepas lelah"][/caption] [caption id="attachment_126042" align="aligncenter" width="432" caption="lomba para balita, memindahkan air dalam botol, ini paling seru"][/caption] [caption id="attachment_126046" align="aligncenter" width="553" caption="ayo joged di panggung, sambil melepas lelah bangunan studio biru terlihat jelas"][/caption] [caption id="attachment_126047" align="aligncenter" width="614" caption="menunggu giliran sambil berteduh"][/caption] [caption id="attachment_126048" align="aligncenter" width="717" caption="foto bersama para jawara dengan beberapa kakak-kakak yang narsis"][/caption]

cintailah dan berbuatlah untuk indonesia dengan apa yang kita bisa, salam bersenang-senang dari jogja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun