Penggunaan teknologi digital di sektor pertambangan makin dominan dan memainkan peranan penting d industri pertambangan.
Menurut Keke Electricia, Training & Support Consultant MICROMINE Indonesia, teknologi yang digunakan dalam pertambangan perlu pertimbangan yang tepat untuk mencapai optimasi pemanfaatan yang baik. "Untuk itu, dibutuhkan inovasi yang berkelanjutan untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas pemanfaatan hasil tambang yang lebih efektif dan efisien," jelasnya.
Metode Teknologi Tambang pada prinsipnya memerlukan 3 persyaratan teknis yang mutlak harus dipenuhi, yaitu:
- Pemahaman secara menyeluruh terhadap kondisi alam di lokasi yang akan ditambang.
- Teknologi penambangan yang sesuai dengan kondisi lapangan penggalian, aman, ekonomis, dan menghasilkan tingkat keterambilan batubara yang tinggi.
- Sumber daya manusia yang handal.
Ketiga hal di atas mudahnya disingkat dengan alam ( pengetahuan geologi), teknologi, dan manusia.
Micromine sebagai penyedia software tambang menyediakan  tratigraphic Modelling yang ideal digunakan untuk endapan stratigrafi seperti batubara, nikel laterit, timah, fosfat, bauksit, bijih besi dan platinum. Alur kerja pemodelannya yang mudah dan cepat sehingga menghasilkan Seam Block Model (SBM), cara yang sangat efisien untuk merepresentasikan lapisan geologi dengan segala atributnya.
Hasil dari proses pemodelan ini adalah Seam Block Model (SBM), yang seperti blok model konvensional dengan dimensi X dan Y yang konsisten tetapi dimensi Z (ketebalan) bervariasi. Tidak diperlukan sub-blok; satu blok menunjukkan jangkauan vertikal dari setiap layer.
MICROMINE telah mengembangkan fungsi dan alur kerja untuk memodelkan simpanan stratigrafi yang kompleks. Ini dilakukan melalui eksplorasi dan solusi desain tambang 3D, Micromine. MICROMINE memberi penggunanya pemahaman mendalam tentang proyek pertambangan dan meningkatkan peluang keberhasilan proyek pertambangan