Mohon tunggu...
Aziel Hutajulu
Aziel Hutajulu Mohon Tunggu... Human Resources - Siswa

Siswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Unik, Kita Indonesia!

23 November 2019   19:39 Diperbarui: 23 November 2019   23:34 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam masyarakat, terdapat berbagai perbedaan atau hal yang bertentangan. Hal ini dapat memberikan dampak yang buruk yaitu perpecahan, tetapi jika disikapi dengan baik akan memberikan dampak yang baik yaitu persatuan. Perbedaan atau ketidaksamaan sosial pun terbagi lagi menjadi 2 yaitu secara horizontal dan horizontal. Ketidaksamaan sosial secara vertikal akan menunjukkan adanya perbedaan tingkatan (lebih tinggi  atau lebih rendah) antar masyarakat, ketidaksamaan sosial ini disebut juga sebagai stratifikasi sosial. 

Ketidaksamaan sosial secara vertikal berlawanan dengan stratifikasi sosial, ketidaksamaan sosial ini tidak menunjukkan adanya perbedaan secara tingkatan (setingkat). Segala perbedaan tersebut harus disikapi dengan baik dengan prinsip kesetaraan sosial. Jika semua hal itu sudah dilakukan, maka akan tercipta harmonisasi sosial.

Indonesia merupakan negara yang berkembang dengan jumlah penduduk yang diproyeksikan mencapai 270 juta jiwa pada tahun 2020. Soekarno pernah memberikan pepatah,

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya"'

Sebuah pepatah yang memiliki makna yang sangat mendalam. Jika kita menghargai jasa para pahlawan, tentunya kita akan menjaga apa yang sudah dicapai oleh para pahlawan kita. Salah satunya adalah kesatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebuah kesatuan dan keutuhan negara akan tercapai apabila semua masyarakatnya memiliki rasa toleransi satu sama lain sehingga muncul kesadaran akan persatuan bangsa. Indonesia memiliki berbagai macam perbedaan seperti budaya, warna kulit, agama dan suku (ras). Perbedaan budaya seharusnya menjadi suatu daya tarik dan keunikan bangsa Indonesia. Perbedaan budaya di Indonesia antara lain tarian tradisional, lagu daerah, alat music tradisional, pakaian adat dan rumah adat. 

Semua perbedaan tersebut harus kita banggakan dan lestarikan agar dapat dikenal oleh dunia luar sehingga mereka tahu bahwa kita adalah negara dengan berbagai macam nilai budaya yang unik. 

Salah satu contoh nyata yang sudah terjadi adalah "The Resonanz Children's Choir". Mereka adalah suatu tim paduan suara yang berasal dari Indonesia yang sudah mengharumkan nama baik Indonesia dengan menjadi juara perlombaan paduan suara EGP di Eropa. Dalam perlombaan tersebut mereka menggunakan beberapa lagu daerah Indonesia yang di medley. 

Melalui kesempatan ini, secara tidak langsung mereka juga telah memperkenalkan budaya lagu daerah di Indonesia dan hasilnya dunia menanggapi hal ini secara positif. Bahkan mereka berhasil membawa pulang sebuah piala dari perlombaan bergengsi. Kita sebagai masyarakat Indonesia yang menyaksikan hal tersebut, bukan berarti kita tidak perlu lagi melakukan sesuatu karena sudah dilakukan oleh tim paduan suara tersebut. Kita pun sebagai masyarakat harus menyadari betapa besarnya potensi budaya yang kita miliki. Contoh ide yang bisa diterapkan adalah menggunakan pakaian yang bermotif batik dengan nuansa megah pada acara fashion show bergengsi seperti Miss Indonesia dan Miss Universe.

Dalam perbedaan beragama akan terasa sebuah kedamaian dan keharmonisan saat kita sebagai masyarakat saling mengerti dan memiliki rasa toleransi. Kita dengan jumlah penduduk yang begitu banyak tentu akan menjadi lebih kuat jika bersatu dibandingkan tercerai berai. Salah satu kutipan dari Gus Dur yang terkenal dan dihidupi oleh banyak orang pada masa kini yaitu,

"Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar rasa toleransinya"

            Hal ini menunjukkan bahwa sikap kita pun menunjukkan bagaimana ilmu dan karakter kita. Maka dari itu, sebagai orang Indonesia kita harus menunjukkan adanya persatuan negara melalui berbagai hal yang kita lakukan. Kita harus mulai dari diri sendiri seperti memakai produk dalam negeri dan mengikuti kegiatan belajar mengajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Walaupun dampak yang kita berikan kecil, bayangkan apabila setiap orang yang menerima dampak kita ikut melestarikan budaya dan menghargai perbedaan di negara Indonesia. Alangkah indahnya negara kita ini bila kita saling mengerti dan membantu. Sebagai anak Indonesia, kita juga harus mempelajari pentingnya perbedaan, kesetaraan dan harmonisasi sosial agar kita dapat menyikapi hal-hal tersebut dengan baik serta menjadikannya sebagai kekuatan negara kita. Walau anak muda negara ini mungkin tidak mencapai setengah populasi penduduk Indonesia, tetapi merekalah masa depan Bangsa Indonesia. Kita berkarakter! Kita pancasila! Kita Indonesia! Sekian dari saya dan terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun