Mohon tunggu...
Azi BismaAlgani
Azi BismaAlgani Mohon Tunggu... Musisi - mahasiswa

pendidikan agama islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Perkembangan Erik Erikson

19 April 2021   14:57 Diperbarui: 20 April 2021   13:09 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama : Azi Bisma Algani

Kelas : PAI-4A

NIM : 1903016004

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 

TEORI PERKEMBANGAN ERIK ERIKSON

Pendahuluan

Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia disebut teori perkembangan psikososial. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Perkembangan persamaan diri adalah salah satu elemen penting dari teori level psikologis sosial Erickson. Persamaan diri adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut Erikson, perkembangan diri selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang didapat dari interaksi dengan orang lain. Eriksson juga percaya bahwa kemampuan untuk menginspirasi sikap dan tindakan dapat mendorong perkembangan positif, itulah sebabnya teori Eriksson disebut teori perkembangan psikososial.

Erickson meyakini bahwa perkembangan psikologis dihasilkan dari proses interaksi antara kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial, serta interaksi kekuatan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dari perspektif ini, dibandingkan dengan teori Freud, teori Erickson lebih memperhatikan dimensi sosial. Selain perbedaan tersebut, teori Eriksson juga melibatkan perkembangan psikologis seluruh kehidupan manusia. Seperti Freud, Eriksson juga mempelajari pengaruh pengalaman awal pada tahun-tahun berikutnya, tetapi dia lebih jauh mempelajari perubahan kualitatif yang terjadi pada usia paruh baya dan tahun-tahun terakhir kehidupan.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun