Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hi kompasioners!" Saya Abdul Aziz, menggantungkan harapan belajar di FITB ITB Bandung. Ingin menjadi aktivis lingkungan, sosial khususnya anak-anak. Duta Pendidikan 2012, Duta Sosial Anak-anak 2013 dari Yayasan Anak Indonesia, Calon Duta Budaya dan Pariwisata Kab.Deli Serdang 2013, Indonesian Delegates di Indonesia Youth Forum 2013, Peneliti Ilmiah, Pengajar. There's not royal to get the road success. Hobi menulis, browsing, dll

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jangan Salahkan Indonesia dalam Kasus Kerusakan Hutan, Jadi Siapa?

29 Maret 2013   18:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:01 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kita yang tinggal di sebagian daerah perkotaan memang kebanyakan tidak tahu, pura-pura tahu atau masa bodoh mengenai krisis dan permasalahan kerusakan yang terjadi pada hutan sekarang. Tetapi, alangkah baiknya jika kita mau mencari informasi tentang itu, melihatnya langsung dengan melakukan ekspedisi, atau bahkan dengan melihat keadaan hutan kita sekarang melalui potret udara. Setelah kita tahu, lakukan upaya penting dari sekarang, jangan menyalahkan siapapun. Itulah catatan kecil pembuka saya.

Indonesiaku senang, Indonesiaku malang. Hanya itulah sepatah kata yang bisa dituangkan melalui tulisan ini. Bukan mengkaji sebagian kasus politik dan pemerintahan yang sekarang ini lagi trending topic-nya untuk dijadikan sebuah diskursus dan mengalami gonjang-ganjing bak selebritis, tetapi alihkanlah pandangan dan wawasan kita terhadap kerusakan hutan dan penyelamatannya.

Dimanakah letak kesenangan Indonesia? Mari kita tuangkan ide bersama. Indonesia adalah negara yang paling kaya sumber daya alam meskipun sumber daya manusianya hingga saat ini masih minim. Indonesia adalah negara yang paling diharapkan oleh pihak produsen dan konsumen dalam menjaga keberlangsungan hidup. Indonesia adalah negara yang paling banyak mendapatkan rangking dan predikat di dunia Internasional. Bukan hanya itu, Indonesia juga merupakan zamrud khatulistiwa, negara yang paling memiliki banyak hutan tropis dan menjadi penyumbang oksigen terbesar di dunia bersama rekannya, negeri samba, Brazil. Lalu? Dimanakah letak kemalangan Indonesia? Letak kemalangan Indonesia cukuplah banyak. Untuk mendukung kegiatan ekonomi, sumber daya alam Indonesia dikuras habis bagaikan memeras santan dari kelapa parut, untuk mendukung kegiatan ekspor-impor dan industri, hutan-hutan negeri ini dibatat oleh tangan-tangan kotor. Negeri kita sekarang sedang dilema dalam mencari orang-orang yang bersih, jujur dan aamanah. Letak kemalangan Indonesia lainnya adalah Indonesia selalu mendapatkat rangking yang baik di dunia Internasional misalnya seperti prestasi negara paling terkorup, negara polusi dan Indonesia tercatat sebagai negara perusak hutan paling cepat.

Demi Kegiatan Ekonomi: Jumlah Pohon (Hutan) Semakin Berkurang

Sejak zaman dahulu kala, Indonesia memang sudah memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan patut diacungi jempol sehingga paling dihormati oleh negara-negara di seluruh dunia. Sampai-sampai minyak bumi, rempah-rempah dan kekayaan alam lainnya mengundang para penjajah untuk menikmati kekayaan alam kita dulu dan para investor ataupun para pengembang industri pada masa sekarang. Kegiatan ekonomi yang terjadi sekarang ibarat bom waktu yang sedang meledak karena Indonesia adalah negara yang paling banyak digantungkan untuk memenuhi faktor produksi dengan memanfaatkan sumber daya hutan. Ketergantungan terhadap negara kita justru malah menimbulkan kerusakan terhadap hutan walaupun pada sisi positifnya ekonomi negara kita menuju taraf yang lebih maju secara signifikan. Alhasil, pohon-pohon ditebang secara illegal untuk memenuhi kebutuhan itu tanpa memerhatikan keberlangsungannya.

Di sisi lain, posisi tawar Indonesia dalam mencegah terjadinya kerusakan hutan sangat lemah. Hukum yang terdapat di Indonesia telah mencakup adanya pembatasan serta pelarangan penebangan hutan (terutama wilayah hutan yang termasuk ke dalam hutan lindung dan cagar alam) namun tidak diiringi dengan operasionalisasi yang baik. Pada beberapa kasus, negara justru memberlakukan kelonggaran bagi perusahaan-perusahaan perusak alam, karena kegiatan ekonomi yang dilakukan akan menambah jumlah devisa negara secara berkesinambungan. Hal ini merupakan sebuah dilema yang dihadapi pemerintah dalam melakukan konservasi wilayah hutan.

Siapa Yang Disalahkan Dalam Kasus Kerusakan Hutan?

Masih ingatkan kamu dengan majas totem pro parte? Majas yang menyebutkan keseluruhan, padahal yang dimaksud hanya sebagian saja? Misalnya seperti Indonesia menjuarai kejuaraan bulutangkis, Indonesia meraih 4 medali emas dalam Olimpiade Sains Kebumian Internasional ke-45 di Jerman. Jika di telaah lebih lanjut secara riil, apakah memang Indonesia yang menjuarai kejuaraan bulutangkis dan Olimpiade Sains tersebut? Indonesia adalah sebuah negara, bukan sebuah orang atau subjek. Jadi, secara akal sehat, yang memenangkan kejuaraan atau olimpiade tersebut adalah orang yang mewakili Indonesia bukan negara Indonesia secara keseluruhan. Jadi, apakah Indonesia adalah negara perusak hutan tercepat di dunia? Jadi siapa yang disalahkan dalam kasus kerusakan hutan? Menjurus ke kata “Indonesia” sebagai perusaknya, berarti secara tidak langsung hal itu mengarah ke kita orang-orang Indonesia sebagai perusaknya, baik itu pemerintah, kalangan pengusaha, ataupun kita yang hanya menjadi masyarakatnya saja. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan hutan terbesar tetapi tingkat kerusakan hutannya tertinggi di dunia. Indonesia bahkan tercatat sebagai negara dengan laju penebangan liar tercepat, dimana 2% (atau sekitar 2 juta ha) dari total hutan keseluruhan di Indonesia menghilang setiap tahunnya. Akibatnya, banyak binatang etnik yang kini terancam punah, perubahan iklim semakin cepat terjadi, dan bermunculannya konflik pada masyarakat lokal mengenai persengketaan lahan yang baru. Menindaklanjuti hal ini, pemerintah dan perusahaan komersial harus bertanggung jawab terhadap ini meskipun kita turut berperan dalam membantu menemukan solusinya.

Pertanggungjawaban Lingkungan

Pada dasarnya, suatu perusahaan komersial menyadari bahwa masyarakat mengharapkan bentuk-bentuk idealnya dalam bidang lingkungan, ekonomi, serta sumbangsih sosial. Hal inilah yang kemudian mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengadakan suatu pertanggungjawaban terhadap masyarakat, sebagai bentuk dari kewajiban untuk mendukung kelancaran mereka berinteraksi dengan konsumen serta masyarakat secara keseluruhan.

Krisis lingkungan pada tahun 1960-an sangat berdampak langsung terhadap masyarakat, sehingga untuk pertama kalinya dalam sejarah, masyarakat mencoba untuk menetapkan batasan-batasan mengenai sejauh mana mereka dapat mengeksploitasi alam, serta sejauh mana pertumbuhan ekonomi dapat dikembangkan dan dipahami, sehingga hal tersebut tidak mengakibatkan pengikisan yang signifikan terhadap alam.

Ayo Kelola Sumber Daya Alam Pepohonan

Penebangan hutan bisa dicegah jika ada kemauan dari rakyat Indonesia sendiri untuk mau berubah, walau pada kenyataannya, kerusakan hutan kita dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan. Sehingga anugerah luar biasa yang telah diberikan terhadap Negara Indonesia ini semakin lama semakin habis dipakai untuk kebutuhan ekonomi dunia. Berbagai cara–cara telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk melawan penebangan hutan secara liar, namun semua itu tidaklah efektif untuk membendung kebutuhan kayu di luar Indonesia.

Pengelolaan sumber daya pepohonan yang baik adalah menyeimbangkan antara kebutuhan ekonomi dengan sumber daya alami itu sendiri. Kita hidup membutuhkan perumahan dan kayu untuk perabotan rumah, namun kita juga harus menyediakan tempat dimanapun untuk ditanami oleh pepohonan yang alami dan asri agar siklus udara yang hadir dalam hidup kita pun alami. Membuang sampah pun janganlah sembarangan, karena dapat merusak ekosistem sekitar dan menggangu habitat. Sebisa mungkin kita perlu mendaur ulang sampah–sampah yang bisa didaur ulang dan juga kita wajib menanam minimal 1 pohon sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pepohonan dunia karena jika 1 orang saja menanam pohon di daerah sekitarnya, maka jika satu dunia menanam 1 pohon tentu saja dunia kita akan menjadi dunia yang lebih hijau. Benar bukan?

Indonesiaku Digantungkan

Indonesia memang adalah negara yang sangat kaya raya sumber daya alamnya. Akan tetapi pemanfaatan sumber daya itu sendiri sangatlah kurang dan sangat jauh jika melihat negara-negara berkembang lainnya. Apakah karena Indonesia sangat bergantung pada penggunaan sumber daya alamnya sehingga terlena dengan luasnya alam di Indonesia?. Tanpa kita sadari sahabat bumi, tindakan eksploitasi hutan, pengeboran minyak, penambangan sumber daya alam lainnya yang ada di Indonesia perlahan-lahan akan habis sama halnya dengan harta yang kita simpan jika kita pergunakan dengan boros tanpa memperdulikan orang lain

Kita harus membuka mata dan melihat bagaimana kenyataan yang ada. Hutan kita yang dulu begitu sangat di banggakan, sekarang hanya tinggal menunggu waktu. Ayo teman-temanku sekalian, kita sebagai sahabat bumi harus melindungi dan melestarikan hutan dari sekarang. Mulailah dari sekarang, karena hari esok tidak akan menunggu kita. Yang terpenting adalah bagaimana caranya kita untuk bersikap, bertindak dan hidup dengan benar.

Jadi, Stand Up, Speak Up, and Take Action, Bumi dan Hutan untuk anak cucu kita di masa depan.

Tragedi besar adalah ketidakpedulian

Teks oleh: Abdul Aziz (sahabat kompasiana)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun