Salah satu video rekaman keluhan pengguna kereta komuter line atau KRL Jabodetabek yang alami kekerasan seksual berupa  pelecehan seksual di stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.Â
Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menampilkan isi curhatan seorang wanita pengguna KRL yang mendapat tindakan pelecehan seksual kepada seorang pengemudi transportasi online.Â
Dalam video yang viral, korban terlihat masuk ke dalam mobil taksi online dan langsung bercerita ke sopir. Korban menceritakan kejadian tanggal 2 April 2025 itu saat berada di Stasiun Tanah Abang, seorang pria mengikutinya hingga menumpahkan sperma di bagian belakang celana korban. Korban menceritakan hal tersebut dengan ekspresi shock.
Korban pelecehan seksual di eskalator selanjutnya  saat turun di  stasiun Tanah Abang  langsung melaporkan kepada pihak stasiun di tempat kejadian.Â
Petugas stasiun Tanah Abang mengarahkan korban agar membuat laporan di stasiun Junda karena  untuk melihat rekaman CCTV kejadian hanya ada di stasiun Juanda, perempuan korban  tersebut diminta untuk ke Stasiun Juanda.Â
"Katanya kalau mau putar CCTV harus ke Stasiun Juanda," ungkap korban yang bercerita kepada sopir taksi online dalam video yang diunggah ulang akun Threads @beri_tau pada Minggu, 6 April 2025.
Masih terjadinya kasus pelecehan seksual di area publik atau di fasilitas layanan publik seperti di stasiun KRL membuat pengguna moda transportasi umum atau yabg berada di fasilitas layanan publik semakin waspada dan ketakutan karena merasa tidak aman.Â
Kasus terbaru ini kembali terjadi pada seorang perempuan yang berani melaporkan kejadiannya. Keberanian korban ini jarang kita dapatkan pada kasus kekerasan seksual seperti keberanian seorang perempuan yang menjadi  korban kekerasan seksual di eskalator Stasiun Tanah Abang pada Rabu, 2 April 2025 lalu.Â
Adanya keluhan si korban dalam kasus di atas dan viral ke media sosial  menunjukan bahwa sebagai korban, yang bersangkutan tidak bisa mengakses fasilitas pengaduan si layanan publik  yang ada.
PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat terdapat 57 kasus pelecehan seksual di kereta rel listrik (KRL) commuter line maupun di stasiun pada rentang waktu Januari hingga Oktober 2024.Â