Mengantar Kevin dan Carla pada Pernikahan Sakral

Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah Maha Tahu sasarannya adalah keabadian.

Dia menantangmu dengan kekuatan-Nya, hingga anak panah itu meleset, jauh dan cepat. Meliuklah dengan gembira dalam rentangan Sang Pemanah,sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang meleset laksana kilat. Sebaimana pula dikasihiNya busur yang mantap.

Demikian sepenggal Puisi Khalil Gibran yang berjudul "Anakmu Bukan Milikmu"

Saat kami mendampingi pemberkatan pernikahan anak  kami, Kevin dan Carla kemarin pagi di Gereja Katedral Jakarta, saya teringat puisi Khalil Gibran ini. Ada rasa bangga juga haru kami bisa mengantar dan  mendamping  mereka hingga pada tahap ini. Mengantar memberkati cinta mereka diberkati di Gereja Katolik. Kevin dan Carla, anak anak kami yang baik,  adalah anak panah yang melesat sesuai keinginan si Pemanah, mereka berdua memutuskan menikah. Kami, orang tua adalah busur tempat anak 

Sumber foto Astina

panah dilepaskan melesat memutuskan masa depan sesuai harapan si Pemanah.Sebagai orang tua kami bangga bisa menjadi sarana busur yang mengantarkan mereka hingga pada tahap pernikahan tadi. Kami yakin si Pemanah ikut berperan dalam pertumbuhan hidup Kevin dan Carla pada pilihan keputusan menikah mereka, menjadi satu seumur hidup. 

Begitu pula kami sebagai busur yakin bahwa si Pemanah telah menyiapkan hidup masa depan rumah tangga mereka. 

Sebagai busur kami berserah dan selalu mendoakan mereka berdua agar hidup sesuai dengan pilihan rencana si Pemanah. Selamat untuk Kevin dan Carla, kami bangga pada kalian. Terima kasih pada si Pemanah yang sudah mengarahkan dan akan terus menghidupi Kevin dan Carla.

Terima kasih juga kepada semua handai taulan, para sahabat dan pendukung kami sekeluarga terutama pada Kevin serta Carla. Peran kalian sebagai busur panah yang selalu mendoakan mereka dan kami sekeluarga. Semesta pasti melihat dan memberkati kalian sekeluarga selalu.  AMDG.

Astina, 7 Desember 2024.
Hari Bahagia Kami.