Mohon tunggu...
azas tigor nainggolan
azas tigor nainggolan Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Aktivis Perkotaan yang advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lemahnya Sistem Perlindungan Penumpang Transjakarta dari Tindakan Kejahatan Pelecehan Seksual

7 Januari 2023   09:28 Diperbarui: 7 Januari 2023   09:56 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Lemahnya Perlindungan  Keselamatan Penumpang di Halte dan Bus Transjakarta Terhadap Terjadinya Kejahatan Pelecehan Seksual Terhadap Penumpang.

Sudah beberapa hari ini beredar sosial media TikTok sebuah video pengaduan tentang ketakutan penumpang Transjakarta di halte Transjakarta Keramat Jati Jakarta Timur. Video tersebut dibuat oleh seorang penumpang perempuan yang ketakutan di halte Transjakarta Keramat Jati dan meminta pengawasan pihak Transjakarta atas keberadaan pria tersebut yang selalu ada di halte Keramat Jati. Penumpang tersebut menceritakan kecurigaan terhadap seorang pria yang sering dijumpainya di halte Keramat Jati seolah seperti pegawai atau petugas Transjakarta. Pria tersebut biasanya ada sekitar di halte jam 20.00-22.00 selalu memperhatikan penumpang dengan tatapan yang membuat penumpang perempuan di halte ketakutan. Sampai hari ini belum ada sikap atau respon dari pihak Transjakarta atas pengaduan dan ketakutan penumpang perempuan di halte Transjakarta Keramat Jati tersebut. Tidak adanya tanggapan atau sikap atas pengaduan di video tersebut membuktikan bahwa PT Transjakarta tidak peduli pada keselamatan penumpangnya.

Beredarnya video tersebut menandakan lamban dan tidak berfungsi sistem pengamanan keselamatan penumpang dalam layanan PT Transjakarta. Kok bisa pelaku pelecehan seksual berkeliaran bebas di halte tanpa ada petugas PT Transjakarta yang menjaga dan  melarang agar tidak terjadi kejahatan pelecehan seksual? Pelaku bebas mengamati penumpang lain secara tidak sopan dan menakutkan penumpang yang menjadi korban. Selama si pelaku melakukan pandangan yang melecehkan, tidak terlihat ada petugas halte Transjakarta bertugas di sana. Apalagi  kejadiannya selalu  terjadi pada malam hari, sebagaimana video tersebut gambarkan dan korban tidak bisa mengadu atau minta tolong karena tidak ada petugas halte Transjakarta. Bahkan kita ketahui bahwa selama ini sudah banyak penumpang menjadi korban pelecehan seksual di dalam bus dan halte Transjakarta tetapi pengaduan ketakutan penumpang tidak direspon secara cepat serta tidak tepat.

Melihat adanya ancaman terjadinya pelecehan seksual tersebut,   PT  Transjakarta  harus segera melakukan penjagaan ketat di halte dan juga di dalam bus Transjakarta untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap penumpang Transjakarta. Situasi ancaman kemungkinan pelecehan seksual seperti dilaporkan penumpang dalam video itu harus segera ditindaklanjuti oleh PT Transjakarta untuk melindungi keselamatan penumpangnya. Mencegah lebih baik dari pada menangani setelah terjadi pelecehan seksual. Situasi ancaman di halte Keramat Jati adalah sebuah peringatan keras agar PT Transjakarta segera bertindak kepada pelaku dan mencegah terjadinya pelecehan berikutnya. Seperti dikatakan oleh PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, bahwa Transjakarta harus menjadikan keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap pelayanan Transjakarta.

Jakarta, 7 Januari 2023.
Azas Tigor Nainggolan.
Pengamat Transportasi.
Ketua FAKTA Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun