Aku bersedu sedan semauku dan menikmati sepanjang tangisan
Mengalirlah demikian tatkala mata mencumbu daun-daun
Yang menghamba damba pada tetesan embun entah bila ia datang
Fajar pagi terbit dan tunas-tunas muda keburu layu
Dari kemilaunya harapan yang terbeli
Keringnya tanah terpanggang
Kata dibalik meja biro, birokrat berhati kering
Kering sepanjang zamanÂ
Menanti...entah apa yang ditunggu tak jua bertumpu
Angin berhembus nyilu memapas kuping yang mungkin tuli
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!