Mohon tunggu...
Azam Putra Lewokeda
Azam Putra Lewokeda Mohon Tunggu... Guru Pelosok -

Guru Madrasah Adonara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi Ala MTsN 4 Flores Timur

20 Januari 2019   00:01 Diperbarui: 20 Januari 2019   00:22 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Literasi adalah kemampuan berbahasa seseorang (menyimak,  berbicara, membaca, dan menulis) untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Sulzby (1986) mengartikan literasi secara sempit , yaitu literasi sebagai kemampuan membaca dan menulis.

         Pengertian secara umum kemampuan individu mengolah dan memahami informasi saat membaca atau menulis. Literasi tidak sekedar kemampuan baca tulis, oleh karena itu, literasi tidak terlepas keterampilan bahasa yaitu pengetahuan baca tulis dan lisan yang memerlukan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan tentang genre dan cultural.

       Ada enam jenis literasi antara lain, literasi baca tulis, literasi digital, literasi sains, literasi financial, literasi budaya, dan literasi numerasi. Dari keenam jenis literasi penulis mencoba mengkaji literasi baca tulis ala MTs Negeri 4 Flores Timur Nusa Tenggara Timur.

      MTs Negeri 4 Flores Timur  di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur merupakan salah icon madrasah/sekolah di kabupaten Flores Timur yang konsisten dalam melestarikan gerakan literasi di Pulau Nusa Bunga ini. Literasi di madrasah merupakan program unggulan dari tiga program unggulan madrasah yaitu, Literasi, Madrasah mengaji, dan gerakan cinta Masjid. Ketiga program ini berjalan beriringan, satu sama lain saling mempengaruhi. Sebagai contoh, anak-anak dibekali mental untuk berliterasi pagi memacu keberanian siswa bila tampil di publik.

     Sejak di canangkan program Literasi yang merupakan implementasi dari kurikulum 2013, pihak madrasah merespon gerakan ini secara positif. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi semisal minimnya minat baca, persedian buku-buku di perpustakaan masih kurang, namun tekad dan semangat seluruh komponen madrasah, akhirnya literasi mulai di terapkan di madrasah sejak tahun 2016. Program literasi awalnya dimulai dengan memberikan tugas kepada siswa di hari sebelumnya berupa bahan bacaan apa saja tergantung pilihan siswa sendiri. 

Dan keesokan harinya siswa yang mendapat tugas mengkomunikasikan dihadapan seluruh civitas akademika saat apel harian pagi. Tiga sampai lima siswa tampil masing-masing 3-5 menit dari jam 07.00-07.20 pagi. Sejalan dengan evaluasi akhir tahun, para pembimbing berkreasi membuat inovasi baru seusai tuntutan kurikulum madrasah. Program literasi dibagi porsinya membaca terbimbing dan komunikasi terbimbing sesuai jadwal yang ditetapkan. Hari Selasa dan Kamis membaca terbimbing, hari Jumad dilaksanakan literasi religius shalat dhuha berjamaah dan madrasah mengaji, sedangkan Rabu dan Sabtu jadwal komunikasi terbimbing.

       Kegiatan membaca terbimbing  juga harus dibuat menarik, sarana dan prasarana berupa buku dan alat pendukung lainnya harus di tata indah dan rapi agar terkesan menarik saat menikmati aktifitas baca dan tulis.  Persedian buku-buku yang memadai sebagai bahan referensi membuat suatu tulisan meski hanya sederhan perlu diperhatikan agar dalam berkarya dan mengembangkan potensi minat baca tulis tidak mendapat kendala yang signifikan.

      Dengan meningkatkan kemampuan literasi masing-masing siswa diharapkan dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup baik secara individu, keluarga maupun dalam masyarakat.

     Siswa-siswa dibekali pengetahuan dan keterampilan berpidato, ceramah, puisi dan lain-lain, saat moment kegiatan madrasah mengaji dan gerakan cinta masjid mereka bisa beraksi secara baik dan lancar. Setiap siswa mendapat kesempatan untuk berlatih sebelum tampil di hadapan teman-temannya. Memang anak seumuran SMP, masih terlalu berat dibebankan tugas ini, kendatipun berjalan masih tertatih-tatih, namun pihak madrasah terus berupaya membangkitkan semangat siswa terus berbenah melalui ruang ini. Para siswa di motivasi dengan beragam apresiasi diantaranya pemilihan duta literasi di akhir tahun, program class meeting setiap akhir semester, dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan lomba tingkat kecamatan dan jenjang yang lebih atas. Marwah madrasah di mata publik sudah banyak acungan jempol, terbukti para siswa  tetap berperan dalam kegiatan dan pasti mendapatkan juara maupun penghargaan.

     Kehidupan modern mensyaratkan peningkatan kecakapan literasi manusia dalam definisinya yang jamak. Di era modern ini, membaca dan menulis tidak bermakna sempit, namun mencakup banyak dimensi seiring dengan perkembangan informasi dan komunikasi. Dan dengan pendidikan literasi di madrasah dituntut untuk mampu tumbuh menjadi media tempat mengembangkan kecakapan baca dan tulis. Para pendidik terus berkarya dan berkreasi agar siswa-siswa didampingi beberapa waktu saja di madrasah mampu memanfaatkan dan membagi waktunya dengan efektif mungkin dalam menumbuhkembangkan minat baca dan tulis. Peran seluruh komponen madrasah, baik orang tua, komite dan pihak luar yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan pendidikan para generasi penerus yang semakin hari semakin surut minat baca dan tulis di madrasah.

     Para tenaga pendidik dan kependidikan di madrasah, orang tua, dan seluruh komponen masyarakat perlu berperan aktif dalam menumbuhkan minat baca dan tulis dengan membaca berbagai macam buku, mendiskusikan dengan pihak-pihak terkait dan bisa membuat tulisan sederhana yang mampu menggugah orang lain untuk mendukung gerakan literasi baca tulis di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun