Mohon tunggu...
Azada Addin
Azada Addin Mohon Tunggu... -

Menulis untuk berbicara bebas dalam pikiran, berselancar di tengah gelombang ketidakpastian, namun di tengah keterbukaan, supaya jujur hati ini sehingga bersih pula jiwa ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stop Intimidasi di Serambi Mekah!

13 Juni 2012   02:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_194353" align="alignnone" width="504" caption="Gambar ilustrasi (dokumen pribadi)"][/caption] Sumber: http://www.tabloidsuarapublik.com/2012/06/warga-desak-aparat-kemanan-tertibkan.html

Perhelatan pesta demokrasi lima tahunan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) putaran kedua di Kota Langsa memanas. Puncaknya terjadi pada Selasa, (12/06/2012). Dimana sekelompok orang tak dikenal (OTK) mengunakan seragam loreng dengan topi baret merah bergentayangan di permukiman warga guna melakukan intimidasi terhadap masyarakat pemilih.

Berdasarkan info yang dihimpun SuaraPublik, sejak siang, sekelompok orang mengenderai berbagai jenis kenderaan roda empat masuk ke beberapa desa dalam kawasan Kota Langsa. Ada pula kabar bahwa terjadi “adu jotos” antara tim sukses kedua belah pihak pasangan calon di Alur Buaya. Cerita ini juga belum jelas duduk perkaranya. Akhirnya, menjelang shalat maghrib, tersiar informasi terjadi insiden intimidasi yang berakhir terjadinya ‘duel’ antara dua kubu pendukung pasangan calon.

Ada pula kabar, sekelompok orang mendatangi warga untuk menyampaikan bila pada hari pemungutan suara untuk memilih pasangan calon tertentu. Menurutnya berbagai keterangan yang coba dihimpun, sejumlah orang dimaksud sepertinya bukan warga Kota Langsa. Hal itu, dikatakannya, ketika mendengar semilir percakapan diantara para personil sekelompok orang tak dikenal itu. “Mereka mengunakan baret, pakaian seragam, tapi kayaknya bukan orang Langsa,” tutur seorang warga Seulalah yang enggan namanya disebutkan.

[caption id="attachment_194356" align="alignnone" width="768" caption="Inikah OTK berseragam loreng dan berbaret merah dimaksud? (dok.pribadi)"]

13395528241215333594
13395528241215333594
[/caption]

Menanggapi berita dimaksud, media mencoba mengkonfirmasi pihak keamanan. Kapolres Langsa, AKBP Hariadi melalui Kasatreskrim, Iptu M. Firdaus yang dihubungi via selularnya belum membalas, Short Messege Service (SMS) yang dikirimkan wartawan. Sampai berita ini diturunkan, belum mendapat konfirmasi dari pihak keamanan. Sementara itu, ada pula informasi bahwa kedua pasangan calon walikota/wakil walikota Langsa berada di Polres Langsa membahas insiden dimaksud bersama Kapolres dan Dandim 0104 Aceh Timur.

Pantauan SuaraPublik, sejumlah warga berkumpul mengantisiapasi  hal yang tak diinginkan terjadi. “Kami berkumpul untuk antisipasi agar tidak ada lagi intimidasi yang dilakukan pasukan berbaret di desa kami, bila perlu pihak kemananan mengusir pasukan liar yang warga asing itu,” celoteh beberapa warga sambil terlihat memerah wajahnya menahan emosi. Mereka, meminta pihak TNI/Polri dapat segera melakukan tindakan pengamanan dan memberikan rasa aman kepada mereka menjelang Pemilukada putaran kedua ini.

Apa yang disampaikan sekelompok warga tadi, mendapat persetujuan dari warga lainnya. “Jangan buat macam-macam, kami semua orang Aceh, lahir dan mati di Aceh. Jangan pancing emosi rakyat sehingga mengundang kemarahan yang akan memperuncing suasana damai menjelang putaran kedua ini. Mari jaga sikap, raihlah dukungan dengan santun dan beretika dalam politik demokrasi yang beradab,” Zulfikar.

Terkait terjadinya intimidasi dan pemukulan terhadap salah satu kandidat pasangan calon dimaksud. Ketua Umum Kaukus Pemuda Pantai Timur , T. Faisal, SH melalui pesan singkatnya yang dilayangkan kepada media ini mengatakan, siapa saja tidak boleh melakukan intimidasi, terlebih terjadi pemukulan. Secara Islam perbuatan demikian bukanlah perjuangan baginda Rasulullah SAW dalam menyiarkan dan membangun peradaban Islam. Karenanya, ia meminta para pihak untuk menjaga diri. Tidak menonjolkan egoisme, melakukan politik santun dan hindari bentrokan fisik.

“Jangan intimidasi rakyat, biar mereka memilih pemimpin sesuai pilihannya. Karena, dengan demikian itu, akan menghasilkan pemimpin yang amanah, dikehendaki rakyat dan pemimpin berkualitas,” sebut Faisal. Ia juga mendesak TNI/Polri untuk memberikan pengamanan extra kepada masyarakat agar kondisi keamanan yang kondusif bisa terus berlangsung sampai suksesnya tahapan pemungutan dan penghitungan suara putaran kedua. “Kami mengutuk segala tindak Money Politik, Intimidasi dan Teror sebagaimana kesepakatan/ikrar bersama pasangan calon yang pernah dilaksanakan beberapa waktu lalu di Aula SMKN 3 Langsa,” tegas Faisal.

Sejatinya, harap Faisal, Pemilukada adalah sarana pesta demokrasi dengan langsung, bebas, umum dan rahasia. Bukan sebaliknya, apalagi sampai mengintimidasi pemilih, tindakan tersebut bukanlah menerminkan ksatria. Kedua belah pihak harus mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun