Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang bapak satu anak. Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gempar

25 September 2022   01:29 Diperbarui: 25 September 2022   01:41 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Suatu hari, Pono begitu bosan di kelas. Kuis telah dikerjakan dengan seada-adanya. Sambil nunggu kawan-kawan beres mengerjakan soal dengan sesekali nyontek diktat, ia begitu ngantuk. Suasana tadi hening ketika Mas Dosen duduk di mejanya. Tiba-tiba berubah ketika Mas Dosen sok keluar dari kelas. Keriuhan kawan-kawannya yang tengah kasak-kusuk berbagi contekan itu membuatnya makin bosan. Daripada ngantuk mending ngelamun. 

Maka entah bagaimana, kemudian Pono mengimpikan suatu kejadian yang menggemparkan. Di dalam kepalanya membayangkan bagaimana bila tiba-tiba ada salah satu kawan perempuannya yang melahirkan di dalam kelas. Pasti seru. Melihat salah satu perempuan ngos-ngosan dan berteriak karena perutnya melilit.

Ahhhhmmmmm

Semua bertanya, asal-usul jabang bayi itu dari mana? Padahal seisi kelas tahu kalau ternyata si perempuan cantik mempesona dengan dandanan menohok itu belum menikah. Wah pasti gempar! Heboh di mana-mana! Teman-temannya panik. Mata beberapa orang yang tahu menunjuk beberapa kawan lelaki yang pernah terlihat dekat dengan si perempuan. Tapi soal itu bisa belakangan rembukan. Apa mau dikawinin lima orang lelaki macam Dropadi bisa saja. Tapi yang lebih urgen adalah soal persalinan. Maka Si Ambulan dipanggil. Pono tentu akan ikut mengantar ke rumah sakit untuk si perempuan bisa bersalin.

Baru sampai lantai dasar, ketika lift terbuka, jurnalis dari berbagai macam sudah bermunculan. Jeprat-jepret. Makin linu si perempuan lihat lampu blitz mengerjap-ngerjap. Ketuban sudah pecah. Hal itu lah yang bikin orang-orang yang berjejal kemudian mundur. Memberi ruang Pono dan beberapa kawan lelaki kelasnya membopong tubuh si perempuan.

"Tolong minggir. Ada perempuan mau lahiran kok dihalang-halangin gini sih?"

Ambulan telat. Maklum supirnya tadi makan di warteg sekaligus nonton berita dulu. Katanya beritanya sudah disiarkan langsung.

Ambulan malah balapan sama mobil media. Kejar-kejaran siapa yang lebih dulu sampai rumah sakit. 

Sampai di ruang bersalin, disela-sela kawan perempuannya itu mengejan, Pono tiba-tiba ingin merasakan bagaimana rasanya hidup dalam rahim. Pono ingin mengingat karena penasaran kenapa manusia tidak mengingat dirinya ketika berusia satu tahun kurang? Lantas bagaimana dosa warisan negara? Kalo ternyata bayi baru lahir terbebani hutang 30 juta. Pono yang ingin tau bagaimana hidup dalam rahim akhirnya ia memasukan tangannya ke dalam anu temannya yang sedang lahiran itu. Ketika ia memasukan tangannya itu, betul saja, dia menemukan jam tangan Rolex. Sejenak Pono tertegun. Dokter juga tertegun, apa lagi temannya yang tiba-tiba lahiran itu. Pono langsung bertanya pada perempuan itu

"Ini jam siapa? Kok bisa-bisanya bayi mu keluar tanpa hutang negara?" Perempuan itu terbata-bata. Kuping Pono mendekati mulut perempuan itu.

"Itu.. itu punya Pak  Rektor waktu aku jadi perempuan dalam mi-cet" bisik kawan  Perempuannya itu.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun