Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang bapak satu anak. Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Sore Hari

2 Maret 2021   21:49 Diperbarui: 2 Maret 2021   22:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan sore hari ini begitu-begitu saja, kawan. Masih dingin dan basah.
Menyeruak aroma tanah yang bahagia selepas rekah dihantam kemarau panjang menyiksa
Sementara kau dan aku rebah
Jadi remah
Di antara hujaman rindu, rindu akan keadilan yang menggila

Masih ingatkah kau? Kita berbasah-basah di depan istana, diguyur hujan yang nampak bagai benteng penguasa.

Tapi batang hidungnya tak nampak, sore itu kawan, sampai malam kita menunggu. Hanya untuk meminta penjelasan.

Hujan sore itu tak membasahi kalbu-kalbu kita yang kering kerontang akibat sebuah kebijakan. Memilukan!

Apakah kau ingat kawan? Hujan yang begitu-begitu saja ini, selalu mengingatkanku pada sebuah unjuk rasa sia-sia

Saat kita menolak pulang dan asap-asap menghantam sesak dada kita. Membakar kulit kita, serupa harapan kita yang tak pernah ada gunanya, Sirna.

Hujan itu pula yang membuat bekas di dada kita.

Lantas kita digiring pulang di antara peluh dan putus asa.
Ke mana kita mengadu?
Di bawah langit seakan Tuhan tak punya kuasa, katamu.
Sementara tangis dan doa-doa kita serupa pengganggu bagi nyenyak nya tidur mereka.

Jakarta, Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun