Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang bapak satu anak. Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Suatu Malam Ketika Bintang Jatuh

3 Februari 2021   14:04 Diperbarui: 3 Februari 2021   14:08 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Itu terjadi ketika, suatu malam sunyi, sebuah bintang jatuh begitu saja di depan matanya. Lelaki yang sedang menerka malam di ambang batas penantian pada sebuah bukit itu kemudian bergegas pergi, dihempaskannya sunyi dan gigil yang menggelayuti, ia segera mencari.

Kemana bintang yang tadi jatuh itu pergi? Ia terus mencari.

Tak ada bekas apa-apa di langit malam, ia tetap benderang meski kelam menekannya, setitik cahaya tiada arti tak merubah segala sesuatu. Milyaran titik lain masih ada, tersedia. Meski kelam malam terus menekan satu per satu cahaya. Apalagi di kota yang pernah lelaki itu tinggali. Bintang-bintang itu tak lagi berarti. Lampu-lampu berwarna-warni telah sejak lama mengganti.

Tangannya sibuk menyibak semak belukar tinggi yang berduri. Perih dan letih tak dihiraukannya, ia harus bergegas, sebelum ada orang lain menemukan dan bintang itu dijual ke lapak barang bekas.

"Bintang! Bintang! Kemana kau pergi?"

Mentari belum tiba, begitu pun si lelaki tak kunjung jua menemukan bintangnya.

Cipayung, 3 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun