Burung-burung tak dijumpainya lagi di hutan belantara. Mereka pergi kemana? Barangkali sama seperti Maryam, mereka ditangkapi para pemburu? Bangsat. Bahkan disini pepohonan telah mati. Dimana  lembab? Dimana basah? Dimana juga lintah-lintah? Semua lapuk dimakan panas. Di sini, tak ada lagi sejuk. Tak ada lagi misteri. Tak ada lagi kegelapan tinggal. Di sini terang benderang. Semua dihajar udara kering meradang. Merobek-robek dadanya yang ikut mengerang. Tiada lagi barang seekor serangga untuk diajak bicara. Tiada lagi barang seekor binatang melata dapat diajak bercanda. Semua! Ya semua! Pindah ke kota! Pindah ke desa! Tak ada lagi tersisa di sini.
Lalu pada siapa segala resah ini dibawa? Pono bertanya dan bertanya. Tuhan, Tuhan yang sesuka-Nya melakukan segala. Ia berteriak sekuat tenaga.
"Tuhan! Kenapa?"
Tak ada jawaban. Tuhan tidaklah buta dan tuli. Tapi Dia biarkan segalanya terjadi.
"He, itu lantaran kelakuan kalian! Manusia!" Terdengar sebuah suara.
Hutan ikut berbicara?