Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang bapak satu anak. Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Dalam Hutan Belantara

4 Desember 2020   10:51 Diperbarui: 4 Desember 2020   11:15 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Burung-burung tak dijumpainya lagi di hutan belantara. Mereka pergi kemana? Barangkali sama seperti Maryam, mereka ditangkapi para pemburu? Bangsat. Bahkan disini pepohonan telah mati. Dimana  lembab? Dimana basah? Dimana juga lintah-lintah? Semua lapuk dimakan panas. Di sini, tak ada lagi sejuk. Tak ada lagi misteri. Tak ada lagi kegelapan tinggal. Di sini terang benderang. Semua dihajar udara kering meradang. Merobek-robek dadanya yang ikut mengerang. Tiada lagi barang seekor serangga untuk diajak bicara. Tiada lagi barang seekor binatang melata dapat diajak bercanda. Semua! Ya semua! Pindah ke kota! Pindah ke desa! Tak ada lagi tersisa di sini.

Lalu pada siapa segala resah ini dibawa? Pono bertanya dan bertanya. Tuhan, Tuhan yang sesuka-Nya melakukan segala. Ia berteriak sekuat tenaga.

"Tuhan! Kenapa?"

Tak ada jawaban. Tuhan tidaklah buta dan tuli. Tapi Dia biarkan segalanya terjadi.

"He, itu lantaran kelakuan kalian! Manusia!" Terdengar sebuah suara.

Hutan ikut berbicara?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun