"Barangkali gadis itu gila."
"Ayoh kita amankan!"
Nyatanya seberapa keras polisi-polisi itu berusaha mengejar dan menangkapnya, Maryam tak kunjung didapatkan. Ia terus berputar menari, melompat, menaiki  kap mobil silih berganti, berpindah-pindah ke sana-sini.Â
Petugas kewalahan dan keributan semakin menjadi, orang-orang mulai turun dari mobil-mobil dan ikut melihat gadis gila itu, meneriakinya, dan ikut mencoba menangkap, begitu juga orang-orang yang tadinya berteduh, tukang kopi, pedagang kaki lima di jalan, semua ikut mencoba menangkap Maryam.
Maryam semakin jadi. Akhirnya tanpa mereka sadari, gadis itu berhasil mengajak mereka seolah-olah menari, melompat, dan memenuhi jalan raya.
"Lihatlah, kalian ikut menari denganku! Kenapa tidak dari tadi ikut merasakan hujan ini, seperti dulu kita lakukan waktu kecil?
Jangan takut dingin, gigil, atau demam, nikmatilah. Nikmatilah!"
Namun tetap saja, meski semua orang kuyup kebasahan, tubuh Maryam tetap kering, dan ia pun kembali berteriak ke langit,
"Hujan!!! Mengapa tak kunjung kau basahi tubuhku?"
...
Cipayung, September 2020