Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang bapak satu anak. Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analisis Tokoh Margio dalam Novel "Lelaki Harimau" Karya Eka Kurniawan (Suatu Tinjauan Psikoanalisis) - 1

11 Desember 2019   12:20 Diperbarui: 21 Juni 2021   09:03 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Tokoh Margio dalam Novel "Lelaki Harimau" Karya Eka Kurniawan (Suatu Tinjauan Psikoanalisis) - 1. | Gramedia via Mojokstore

          Pada data di atas dapat dibuktikan bahwa, selama ini Margio memendam perasaan marah pada ayahnya, kemarahan dari dorongan id agresif itu ditekannya dalam alam bawah sadar karena kecintaannya pada ibu dan adiknya, pada bagian ini, ego mengetahui bahwa realitas ayahnya masih merupakan tulang punggung keluarga juga menjadi salah satu faktor ego menekan perasaan marah dari id tersebut. Tapi perasaan menderita yang dirasakan karena meredam kehendak id, adalah reaksi id untuk melawan pada wilayah sadar dan mendorong ego untuk melakukan agresi. Menurut Jess Feist dan Gregory J. Feist (2014) Represi adalah proses ego memakai kekuatan anticathexes untuk menekan segala sesuatu (ide, insting, ingatan, fikiran) yang dapat menimbulkan kecemasan keluar dari kesadaran.

  • Terjadinya agresi karena kegagalan ego dalam menekan (represi) kehendak id

Baca juga: Kritik Sastra Feminisme Eksistensialis dalam Novel "Cantik Itu Luka" Karya Eka Kurniawan

             Dorongan id kembali menemukan ruang untuk menekan ego kembali pada agresi adalah ketika dihadapkan pada realita peristiwa; Marian, adik bungsu Margo meninggal dunia. Dan Ayahnya tak perduli terhadap kematian adiknya. Hal itu dibuktikan pada data berikut.

           Data 09:

          Sepanjang tahun-tahun yang lewat, ia masih bisa menahannya, hingga malam ketika Marian adik bungsunya mati. Itulah yang membuatnya tak terkendali...

Marian mati ...mati dalam keadaan tubuh kering kurang susu, bahkan selama seminggu hidupnya telah setengah mati. Dan setiap kali Margio melihat itu, sedihnya berlipat-lipat oleh duka di wajah ibunya. Komar bin Syueb tampaknya satu-satunya yang tak peduli....(Hlm. 55)

          ......semua orang bersumpah bersumpah ia tak pernah menyentuhnya, apalagi sekadar menyapa 'ciluk-ba'. Pada hari itu seharusnya Komar mencukur rambutnya, mengadakan kenduri kecil demi keselamatannya...(Hlm. 56)

          kemarahan dari dorongan id agresif itu ditekannya dalam alam bawah sadar karena kecintaannya pada ibu dan adiknya itu pun keluar pada wilayah sadar dan membentuk agresi yang keluar dan dilampiaskan pada sang ayah.

  • Latar belakang masa kecil Margio yang membentuk represi

         

          Penulis akan mencoba lebih jauh mencari hal-hal yang menyebabkan permasalahan yang ada di dalam keluarga Margio yang membuatnya benar-benar memiliki perasaan marah pada ayahnya, terutama berpusat pada sikap dari sang ayah memperlakukan ibunya. Data berikut merupakan kumpulan narasi yang bercerita pada peristiwa kilas balik perlakuan Komar bin Syueb kepada Nuraeni.

             Data 10:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun