Tahlilan
Kata tahlilan ini sudah tidak asing di dengar bukan? Apalagi kita sebagai umat muslim sering sekali mendengar kata ini, biasanya tahlilan sering di lakukan pada hari-hari tertentu seperti malam jum'at.Â
Tahlilan secara bahasa berasal dari kata  yang artinya membaca kalimat  istilah ini kemudian merujuk pada sebuah tradisi membaca kalimat dan do'a-do'a tertentu yang di ambil dari ayat-ayat al-Qur'an , dengan harapan pahala nya di hadiahkan kepada orang yang sudah meninggal dunia.Â
Biasanya tahlilan di laukan selama tujuh hari dari meninggalnya seseorang, kemudian hari ke empat puluh, hari ke seratus, dan pada hari ke seribu nya. Ternyata acara ritual tahlilan ini belum ada saat masa nya Rasulallah SAW, dimasa para sahabatnya dan para tabi'in maupun tabi' al-tabi'in. Bahkan tahlilan tidak kenal pula oleh para imam-imam dan ulama-ulama lainnya yang semasa atau sesudah mereka.
Asal muasal adanya ritual tahlilan ini dari upacara peribadatan (selamatan) nenek moyang bangsa Indoensia yang mayoritas nya beragama Hindu dan Budha. Upacara tersebut sebagai bentuk penghormatan dan mendo'akan orang yang tekah meninggal dunia, yang di selanggarakan pada waktu tertentu seperti pada hal nya tahlilan.Â
Namu acara tahlilan secara praktis di lapangan yang berbeda dengan prosesi selamatan agama lain, yaitu dengan cara mengganti dzikir-dzikir dan doa-doa ala agama lain dengan bacaan al-Qur'an, maupun dzikir-dzikir dan doa-doa ala islam menurut mereka.
Biasanya di acara tahlilan dalam perspektif agama islam itu adanya pembacaan beberaya ayat suci al-Qur'an, dzikir-dzikir dan doa-doa ternteu yang di hadiahkan kepada mayit.Â
Serta di hidangkannya berbagai macam makanan yang bertujuan untuk berterimakasih kepada sebagian orang yang sudah datang keacara tahlilam tersebut. Lalu, dalam perspektif islam membaca tahlil dan kalimat thoyyibah sangat di anjurkan, karena hal ini termasuk kedalam dzikir, sedangkan dzikir sangatlah di anjurkan dalam islam.Â
Sebagaimana firman Allah mengatakan dalam ayat suci al-Qur'an pada surat al-Ahzab (41- 43) : " Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah dengan dzikir sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepadanya di waktu pagi dan petang. Dia lah yang memberi rahmat kepadamu, dan malaikatnya memohonkan kebaikanmu supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang, dia Dia adalah maha penyayang kepada orang-orang yang beriman".
Ada dua kontroversi dalam hal ini mengenai pahala bacaan tahlil yang di hadiahkan kepada mayat, dua pendapat ini adalah :
-Ada kelompok yang mengatakan bahwa, pahala bacaan tidak bisa sama sekali sampai kepada mayat, kelompok ini di prakarsai oleh Imam Malik dan Imam Syafi'i, dalilnya terdapat di ayat al-Qur'an surat An-Najm ayat 39, yang artinya " Dan bahwasannya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya sendiri"