Mohon tunggu...
Ayu Wulansari
Ayu Wulansari Mohon Tunggu... Dokter - Bukan account bot, apalagi buzzer.

General practitioner, UNDIP alum. Interested in contemporary lit, feminism, public policy, and easy philosophy -- but I cook science for a living.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Panik, Lebih Baik Tunda Kunjungan ke Dokter

26 Maret 2020   16:34 Diperbarui: 26 Maret 2020   16:52 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: twitter.com/belindch

Sumber: twitter.com/belindch
Sumber: twitter.com/belindch

Sumber: twitter.com/belindch
Sumber: twitter.com/belindch
Pada kondisi-kondisi khusus misalnya pasien dengan jadwal rutin kontrol untuk penyakit kronis, pasien pasca operasi, dan kepentingan pengambilan stok obat-obatan, sebaiknya konfirmasi sebelumnya dengan rumah sakit dan dokter terkait. Saat ini, sistem dan alur pelayanan kesehatan bagi pasien non-emergensi mungkin mengalami perubahan/penyesuaian. Begitu juga jadwal tindakan medis dan operasi non-emergensi pun sebagian besar ditunda agar para tenaga medis dan staff terkait dapat fokus sepenuhnya dalam penanggulangan outbreak COVID-19.

Di bidang pelayanan kesehatan anak, imunisasi ada yang sifatnya dapat ditunda dan ada yang tidak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan imunisasi dasar tetap diupayakan berjalan sesuai jadwal dengan memperhatikan pengaturan pelayanan agar bayi/anak sehat terpisah dari risiko tinggi. Bila tetap ingin menunda, batas 2 minggu masih dapat ditolerir namun sebaiknya tetap dikonsultasikan dengan petugas kesehatan terkait. Untuk usia dewasa, jadwal imunisasi dapat ditunda.

Selain itu di layanan kesehatan primer atau tahap satu, dalam upaya menghindari kontak dan potensi risiko infeksi, masyarakat juga diharapkan tidak panik memeriksakan diri apabila merasa ada kecurigaan ke arah COVID-19. Gejala-gejala yang ditimbulkan sebagian besar bersifat flu-like symptoms, yang artinya demam-batuk-pilek yang dialami masih bisa disebabkan oleh virus influenza biasa maupun penyebab-penyebab lainnya. Utamanya, lakukan usaha mandiri di rumah untuk meningkatkan daya tahan tubuh, isolasi diri semampunya, dan berobat dengan obat bebas yang dijual di apotik. Bila dirasa kondisi tubuh tidak membaik atau justru memburuk, barulah patut memeriksakan diri lebih lanjut di fasilitas kesehatan.

Tentunya himbauan ini berisikan pengecualian yang harus menjadi perhatian khusus. Pada populasi-populasi rentan seperti bayi & anak, atau lansia -- gejala dapat bersifat tidak spesifik sehingga kemungkinan kita cenderung kurang waspada. 

Bila ditemukan sedikit gejala demam-batuk-pilek, apalagi disertai kesulitan bernapas dan berdomisili di daerah di mana penyebaran COVID-19 terbilang tinggi -- segera kunjungi dokter untuk berkonsultasi. Selain itu, bila memang dicurigai ada riwayat kontak sebelumnya dengan pasien positif COVID-19 atau berada dalam daerah/setting yang berisiko tinggi, pemeriksaan diri menjadi lebih mendesak meskipun gejala sementara masih bersifat minimal.

Pada kondisi-kondisi di atas, utamakan menggunakan masker untuk diri sendiri dan keluarga dengan kontak terdekat. Saat memeriksakan diri ke rumah sakit, usahakan tidak melibatkan atau diantar banyak orang. Hal ini dilakukan demi meminimalisir paparan. Tetap terapkan prinsip distancing untuk menghindari risiko penularan, baik menularkan maupun ditularkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun