Mohon tunggu...
Ayu Wulansari
Ayu Wulansari Mohon Tunggu... Dokter - Bukan account bot, apalagi buzzer.

General practitioner, UNDIP alum. Interested in contemporary lit, feminism, public policy, and easy philosophy -- but I cook science for a living.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Prosedur LASIK Belum Terbukti Aman?

2 Februari 2020   10:50 Diperbarui: 2 Februari 2020   10:56 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: medassist.com.

Kemajuan teknik operasi saat ini semakin canggih saja. Bila dulu dokter sebagai operator bersiap bekerja penuh 100% dalam suatu prosedur tindakan, sekarang sudah dikembangkan bantuan kerja mesin yang dapat mempermudah langkah-langkah tertentu. Inovasi teknik-teknik operasi ini sebenarnya merupakan kabar yang sangat baik untuk kita semua.

Kemungkinan masalah kesehatan yang awalnya tidak terbayang dapat ditangani, kini jadi ada harapan untuk diselamatkan. Namun, pertanyaannya cuma satu; segala kemajuan dan perkembangan operasi ini, siapa yang dapat menjamin keamanannya?

Dalam bidang kesehatan mata, tindakan LASIK kini termasuk yang paling banyak disebut-sebut baik dalam berbagai iklan promosional, ulasan, serta testimonial pasien yang puas akan hasilnya. Bagi yang belum pernah mendengar, LASIK adalah suatu metode operasi dengan bantuan mesin laser yang bertujuan mengoreksi kontur permukaan mata untuk menghilangkan masalah-masalah refraksi seperti mata minus tinggi.

Jadi bagi sebagian orang yang sudah merasa tidak nyaman dengan kacamata tebal dan lensa kontak lepas pasang, jelas saja tindakan ini bagaikan jawaban yang lama dinanti-nanti.

LASIK sebenarnya telah dilakukan secara luas selama kurang lebih 30 tahun. Di Indonesia sendiri, metode LASIK pertama kali dibawa oleh Jakarta Eye Center pada tahun 1995 dan sampai saat ini senantiasa dikembangkan mengikuti standar teknologi-teknologi terbaru di seluruh dunia. Berangkat dari fakta ini saja, benarkah bisa dikatakan prosedur LASIK belum terbukti aman?

Berikut saya kumpulkan beberapa kesimpangsiuran informasi mengenai LASIK dan data sebenarnya dari sumber yang valid.

1. Proses laser pada tindakan LASIK terasa sangat nyeri

Energi dari mesin laser yang mengenai permukaan mata kita justru akan menyebabkan mata kita kebal terhadap sensasi/rangsang eksternal selama beberapa waktu, sehingga sangat jarang kita dapat merasakan sakit. Keluhan subjektif tersering yang dilaporkan hanyalah sensasi tidak nyaman atau seperti ada benda asing yang mengganjal.

2. LASIK sepenuhnya dikerjakan oleh mesin, sehingga pilihan dokter dan rumah sakit/klinik tempat mengerjakan tidak berpengaruh terhadap hasil operasi

Kepanjangan LASIK adalah Laser-assisted In Situ Keratomileusis, yang secara sederhana bermakna bahwa tindakan ini dibantu oleh laser. Peran utama dalam berlangsungnya operasi ini tentu saja tetap ada pada keahlian dan kemahiran dokter yang mengoperasikan mesin laser tersebut. Hal ini juga berlaku sama terhadap pemilihan tempat dilakukannya operasi -- pilihlah tempat yang memang sudah terpercaya kualitasnya dengan jaminan teknologi termutakhir demi meningkatkan kepuasan pasien sebagai konsumer.

3. Setelah LASIK, saya tidak perlu memakai kacamata lagi dan saya resmi terbebas dari mata minus

Sayangnya, LASIK memang tidak menjamin minus mata kita akan hilang 100% tak berbekas. Sebelum dilakukan LASIK, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi mata kita dan perkiraan hasil dari tindakan ini. Dokter akan mengkomunikasikan apabila ada kondisi kesehatan lain yang sekiranya juga dapat berpengaruh terhadap hasil LASIK.

Hal ini sebaiknya dikomunikasikan sejelas-jelasnya untuk menghindari adanya kemungkinan perbedaan persepsi keberhasilan tindakan operasi. Meskipun demikian, berdasarkan studi tahun 2016, tingkat kepuasan pasien terhadap prosedur LASIK bahkan mencapai angka 90% di tahun ke-3 pasca operasi dan mereka dengan senang hati telah merekomendasikan LASIK pada keluarga dan teman yang membutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun