Wonotingal (31/7), Tim II KKN Undip 2021/2022 diterjunkan di Kota Semarang dan salah satunya adalah di Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari. Pelaksanaan kegiatan KKN adalah dari 5 Juli-18 Agustus 2022 selama 45 hari.
Kegiatan KKN di Wonotingal diawali dengan perizinan dan survey lapangan untuk mengidentifikasi berbagai potensi dan permasalahan yang bisa dijadikan acuan dalam pembentukan program kerja KKN, yang mana salah satu yang perlu diidentifikasi adalah di bidang kesehatan.
Didapatkan sebuah permasalahan di Wonotingal terutama di RW 06 yaitu didapati tekanan darah beberapa lansia yang tinggi ketika diukur saat kegiatan posyandu lansia.
“Minum obat kalau ingat, gorengan juga tetap makan, memangnya untuk hipertensi pantangannya apa saja mba?”, tanya Bu Ketut, salah seorang lansia saat posyandu lansia di RW 06.
Hal ini tentu menarik perhatian. Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi yang biasanya tidak bergejala, namun bila tidak ditangani maka dapat mengakibatkan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung dan stroke. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran lansia di RW 06 mengenai hipertensi tentu saja memerlukan penanganan lebih lanjut.
Pada minggu keempat KKN Undip di Kelurahan Wonotingal, mahasiswa Ayusita Zain Shabana dari Fakultas Kedokteran Undip dengan DPL Bapak Farid Agushybana, melaksanakan program monodisiplin bertema kesehatan pada hari Jumat, 29 Juli 2022 dengan judul “Pemberdayaan Kader Posyandu Lansia mengenai Kedisiplinan Konsumsi Obat Anti Hipertensi dan Peningkatan Kesadaran Lansia terhadap Hipertensi yang Tidak Terkontrol”, yang dilaksanakan di balai RT 03 RW 06. Program ini memiliki sasaran kader kesehatan serta lansia yang berdomisili di RW 06 Kelurahan Wonotingal.
Program ini dilaksanakan dengan edukasi mengenai pengertian hipertensi, gejala hipertensi, pentingnya meminum obat antihipertensi, dan komplikasi yang mungkin terjadi bila hipertensi tidak terkontrol. Media intervensi yang digunakan adalah powerpoint serta flyer. Setelah dilakukan edukasi, dilakukan forum tanya jawab serta dilakukan pengukuran tekanan darah lansia sehingga dapat dilakukan monitoring tekanan darah diakhir kegiatan KKN.
“Terimakasih mba Ayusita, program nya bagus. Semoga benar-benar bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk rajin minum obatnya”, ujar Bu Indah selaku ketua kader posyandu lansia.
Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama lansia mengenai hipertensi, serta kesadaran mengenai pentingnya rutin mengonsumsi obat antihipertensi. Program ini sesuai dengan SDG’s WHO yaitu good health and well being.