Mohon tunggu...
Ayu Setia Ningsih
Ayu Setia Ningsih Mohon Tunggu... Guru - Batam-Indonesia

Teacher- Mother-Entrepreneur-Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingkah Memahami Perasaan Si Kecil?

14 Juni 2021   09:54 Diperbarui: 14 Juni 2021   10:29 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Si kecil adalah makhluk suci dengan kelembutan hati yang luas untuk memaafkan. Jika ia berselisih dengan temannya pada pagi hari, tidak jarang mereka sudah dapat melupakannya pada siang hari dan kembali bermain bersama temannya. Hal yang menjadi kekhawatiran pada umumnya adalah orang tua si kecil yang biasanya bergaduh hingga tak bertegur sapa dan menghasut si kecil agar tidak bermain dengan teman yang berselisih tadi pagi.

Melihat keadaan ini, siapakah yang sebenarnya sulit berdamai dengan hati? Si kecil atau si orang tua? Kita pasti setuju bahwa dalam hal memaafkan, si kecil adalah juaranya. Berbicara mengenai hati, ada perasaan yang akan menjadi topik utama. Apakah si kecil sebenarnya tidak memiliki perasaan?

Menurut KBBI, perasaan adalah rasa atau keadaan batin sewaktu menghadapi (merasai) sesuatu, seperti gembira, sedih, atau pun marah. Setiap manusia ditakdirkan memiliki perasaan sejak dilahirkan. Lantas, pentingkah kita sebagai orang tua menghargai perasaan si kecil? Jawabannya adalah sangat penting sekali.

Dukungan perhatian positif dari orang tua di setiap tahapan perkembangannya sangat dibutuhkan. Hal ini lah yang nantinya akan membuat si kecil tumbuh menjadi pribadi dengan karakter yang baik pula.

Bagaimana cara orang tua menghargai perasaan si kecil?

1. Beri Pujian dan Dukungan

Jika ia melakukan hal baik sekecil apa pun, maka berbaik hatilah untuk memujinya dengan memberikan dukungan, " Bunda bangga padamu, hari ini sudah bisa mencuci sepatu sendiri."

Pujian dan dukungan adalah cara kita menghargai perasaannya. Mereka sudah mencoba untuk melakukan yang terbaik menurut kemampuannya. Jika tidak menghargai, tentu kita akan melihat keburukannya terlebih dahulu. Seribu kebaikan yang dilakukan si kecil pun, kita akan tetap melihatnya sebagai hal yang biasa saja dan tak berarti bahkan cenderung tidak menggubrisnya.

2. Jangan Menertawakannya

Gagal pada saat mencoba hal baru adalah wajar. Bahkan orang dewasa pun kerap melakukannya. Apakah hal ini salah? Tentu tidak.

Menertawakan si kecil karena gagal mencoba sesuatu yang baru adalah perbuatan tidak terpuji. Mereka akan merasa dikecilkan dengan tindakan kita tersebut. Bukan tidak mungkin, mereka akan berhenti mencoba hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun