Mohon tunggu...
Ayu Sabilla VM
Ayu Sabilla VM Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang Cyber antara Tiongkok dan Amerika Serikat

23 Januari 2022   22:45 Diperbarui: 23 Januari 2022   23:05 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Setelah berakhirnya perang dingin, muncul berbagai permasalahan baru yang berkaitan dengan keamanan seperti konflik etnis, sosial, budaya, lingkungan, terorisme hingga adanya masalah ancaman cyber. Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki berbagai keunggulan dari segala sektor termasuk sektor teknologi yang menghasilkan ruang cyber. 

Berdasarkan kemampuan teknologi yang inovatif dan modern inilah yang membuat Amerika Serikat sangat bergantung kepada ICT (Information and Communication Technologies) dan ruang cyber. Hal ini dapat dilihat dari hampir seluruh fasilitas dan layanan publik di Amerika Serikat memanfaatkan ruang cyber, mulai dari bidang industri, sanitasi air, transportasi, perbankan, pelayanan kesehatan hingga bidang pertahanan atau militer pun berbasis komputer dengan jaringan internet.

Begitupun dengan tiongkok , Sejak menyebarnya ICT secara global, tiongkok mulai tertarik untuk mengembangkan sains dan teknologi, demi memenuhi kepentingan untuk meningkatkan kemajuan negara. 

Ketertarikan tiongkok dalam membangun ICT mulai terlihat pada tahun 1990, yakni melalui penggunaan anggaran yang besar pada saat memulai pembangunan sains dan teknologi nasional. Selama satu dekade, Tiongkok  mengalami kemajuan pesat dalam perkembangan sains dan teknologi. Kemajuan sains dan teknologi nasional, memberikan Tiongkok kemampuan untuk menggunakan ICT dalam meningkatkan sektor ekonomi, pemerintah dan modernisasi militer.

Terjadinya perang cyber antara Tiongkok dan Amerika Serikat diawali dengan adanya peningkatan kemampuan teknologi cyber Tiongkok.Peningkatan kemampuan inilah yang membuat tiongkok melakukan kegiatan cyber attack pada jaringan informasi global dan salah satu sasarannya ialah jaringan informasi Amerika Serikat. Ketergantungan Amerika Serikat yang tinggi terhadap ICT dan ruang cyber pada akhirnya dimanfaatkan oleh tiongkok untuk menyerang sistem informasi Amerika Serikat.

Salah satu cyber attack yang dilakukan oleh Tiongkok pada jaringan informasi AS ialah serangan berkode "Titan Rain" yang dimulai pada tahun 2003 dan berlanjut sampai tahun 2006 . Kegiatan cyber attack tersebut , dilakukan untuk mengumpulkan informasi sensitif militer dan targetnya ialah pertahanan dan instansi aerospace Amerika Serikat, Sandia National Laboratories, Lockheed Martin, Redstone Arsenal, Department of Defense, dan NASA. Serangan Titan Rain oleh tiongkok ini bukan satu-satunya cyber intrusion pada jaringan cyberspace Amerika Serikat, akan tetapi, Tiongkok juga telah menyerang jaringan pemerintah dan perusahaan-perusahaan AS.

Permasalahan cyber attack yang dilakukan oleh Tiongkok sendiri tidak hanya di alami oleh Amerika Serikat saja,melainkan banyak negara barat yang menjadi target serangan cyber ini dan Amerika Serikat menjadi negara yang mendapatkan serangan terbesar.

Tiongkok merupakan negara yang paling agresif melakukan spionase terhadap Amerika Serikat dengan skala yang besar dan terus meningkat, salah satu masalah spionase cyber yang paling terlihat antara Amerika Serikat dan Cina ialah terkait peretasan data teknologi pesawat jet F-35 Lightning II dan pesawat jet F-22 milik Amerika Serikat yang muncul pada badan pesawat jet J-20 dan J-31 milik Cina. 

Tidak hanya Tiongkok yang melakukan penyerangan terhadap amerika serikat, akan tetapi Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama, yakni pada tahun 2010 hingga 2014 melakukan kegiatan spionase terhadap salah satu perusahaan Tiongkok yakni Huawei yang dinamakan dengan Operasi Shotgiant.

Untuk menghadapi tantangan ini Amerika Serikat  membentuk Cyber Command untuk melakukan koordinasi dan persiapan Negara dalam menghadapi ancaman cyber yang datang. Melalui cybercomm ,Amerika Serikat melakukan dua jenis operasi cyber sekaligus yaitu ofensif dan defensive, selain itu pemerintah Amerika Serikat telah melaporkan beberapa berita tentang serangan cyber yang secara terus menerus berasal dari Tiongkok. 

Pemerintah Amerika Serikat juga mengkonfirmasi adanya tentara Tiongkok yang dilatih untuk melakukan operasi cyber yang dikenal dikenal dengan sebutan cyber blue team. Pemerintah Tiongkok juga telah mengkonfirmasi keberadaan tim atau tentara cybernya yang dibentuk untuk menjaga keamanan internet dari angkatan bersenjata .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun