"Tolong hargai pendapat saya
saya hanya ingin demokrasi
yang utuh dan murni
dijalankan di kerajaan kecil (bos) saya"
~G.F.~
Seperti yang kita ketahui bersama, bagaimana sebuah situs gosip intelijen bernama Wikileaks mendadak menjadi ternama karena "jasa"nya membocorkan dokumen-dokumen intelijen negara adidaya dan negara-negara lainnya kepada publik. Dengan dalih reportase yang transparan, Assenge cs. bertekad untuk membongkar berbagai hal yang selama ini bersifat rahasia dan khusus konsumsi intelijen, tanpa mempertimbangkan dampak yang akan muncul di kemudian hari.
Akan tetapi, langkah Wikileaks itu masih belum seberapa dengan langkah pemimpin tertinggi negara kita. Kita tahu bahwa dalam beberapa kesempatan, pak Beye--entah sengaja atau tidak--membocorkan data-data intelijen sekedar untuk melengkapi "keluh-kesah"nya. Mari kita sebut saja "Beyeleaks." Beberapa ahli intelijen di Indonesia sempat mengeluhkan tentang kebiasaan unik pak Beye yang cenderung kurang bijak itu.
Namun anehnya, Beyeleaks tidak berfungsi ketika berbagai tindakan anarki yang dilakukan antarumat beragama menodai kerukunan kita. Beyeleaks hanya bisa diakses ketika nyawa atau tahta pak Beye terancam, atau lebih tepatnya, ketika pak Beye merasa bahwa nyawa atau tahtanya terancam. Beyeleaks hanya dimanfaatkan untuk kelanggengan monarki, bukan untuk mengantisipasi, apalagi memberantas anarki.
Intelijen Indonesia sudah dikenal di kancah internasional, jadi hampir tidak mungkin, misalnya, jika rencana Gerakan Reformasi Islam untuk mengintimidasi jemaat HKBP di Rancaekek Bandung, lolos dari endusan mereka. Seandainya Beyeleaks memberitahukan sejak awal mengenai adanya rencana atau kondisi yang tidak baik dan mengancam kaum masyarakat tertentu, tentu peristiwa kekerasan demi kekerasan yang dialami oleh saudara-saudara sebangsa kita takkan terjadi. Kalaupun pihak kepolisian tidak mau bergerak mengantisipasi, penduduk/masyarakat akan mengambil tindakan pencegahan.
Memang, seperti ratusan ribu dokumen rahasia keluaran Wikileaks yang ternyata bercampur antara dokumen penting dan tidak penting, bisa jadi Beyeleaks mengalami nasib serupa. Beyeleaks nanti bisa berisi judul-judul lagu ciptaan pak Beye yang akan dimasukkan dalam tes CPNS dan sebagainya. Bisa jadi juga, Beyeleaks menginformasikan siapa saja yang diterima dalam tes CPNS, bahkan sebelum tes itu diselenggarakan. Ups!