Mohon tunggu...
Ayu Rigi
Ayu Rigi Mohon Tunggu... Musisi - universitas sriwijaya

ayu rigi anak ke 3 dari 5 bersaudara, mempunyai hobi musik dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ciptakan Lansia Aktif, Mandiri, dan Produktif

4 Oktober 2022   21:00 Diperbarui: 4 Oktober 2022   21:02 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pasien wanita 70 tahun didampingi keluarganya datang berobat ke poliklinik Puskesmas Dendang dengan keluhan panas badan sejak dua hari lalu, panas hilang timbul dengan pemberian obat anti panas. Pasien juga dikeluhkan ngompol sedikit-sedikit sejak dua bulan terakhir.

Hal ini terjadi saat pasien tertawa, batuk, membungkuk atau beraktivitas. Selain itu pasien tersebut merasakan tinggi badannya berkurang beberapa tahun ini. Pihak keluarga mengatakan nafsu makan pasien tiga bulan ini semakin menurun. Pasien hanya mau makan lima sendok nasi dan lauk, serta tidak pernah menghabiskan makanannya.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah saat berbaring dan duduk meningkat 160/100 mmHg, suhu tubuh meningkat 37,3oC denyut nadi normal 84x/menit, frekuensi napas normal 16x/menit, indeks massa tubuh 17 dengan tinggi lutut kiri dan kanan 49 cm. Dari pemeriksaan darah lengkap didapatkan HgB menurun 7.5 g/dl, trombosit normal 300.000 /mm2, leukosit normal 11.000/mm2. Karena kasus cukup kompleks dan keterbatasan di puskesmas akhirnya pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit umum daerah.

Contoh kasus diatas merupakan gambaran serangkaian masalah kesehatan yang dijumpai pada pasien lanjut usia (lansia/geriatri). Pasien tersebut menderita demam yang diperkirakan akibat infeksi saluran kemih atau pernafasan, hipertensi stadium II, anemia derajat sedang yang diperkirakan akibat defisiensi besi, osteoporosis, malnutrisi dan inkotinensia urine tipe stress. Menurut WHO, manusia dikatakan memasuki masa lansia ketika umurnya di atas 60 tahun.

Sepeti kasus tersebut, pasien usia tua pada umumnya memiliki masalah kesehatan yang sangat rumit. Penyakit penyakit yang diderita beraneka ragam dan biasanya sudah kronik. Menurut data yang penulis dapat dari Central Bureau of Statistics, diperkirakan populasi lansia Indonesia pada tahun 2020 berada diurutan ketiga dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok dan India. Fakta tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi dunia kesehatan Indonesia dimasa yang akan datang.

Penatalaksanaan pasien lansia tentu saja berbeda dengan usia muda. Terdapat karakteristik penyakit khas didapatkan pada penderita lansia. Pada penderita usia muda penyebab terjadinya penyakit berasal dari luar tubuh (eksternal), aktual, onset kejadiannya jelas, spesifik dan akut. Penyakit pada penderita usia muda juga kadangkala sembuh sendiri (self limited) karena daya kekebalan tubuhnya masih bagus.

Sementara pada penderita lansia penyebab terjadinya penyakit berasal dari dalam dirinya sendiri (internal), tersembunyi, onset kejadiannya tidak jelas, berupa serangkaian pajanan akumulatif penyakit dan sifatnya kronis. Daya tubuh penderita lansia juga mulai menurun, sehingga mudah terserang penyakit dan proses penyembuhan penyakitnya berlangsung lebih lama.

Terdapat empat belas macam gangguan kesehatan (impairments) yang umumnya dialami lansia. Gangguan kesehatan tersebut antara lain adalah : immobility yaitu keterbatasan bergerak, instability yaitu gangguan keseimbangan, incontinence yaitu buang air besar atau kecil secara tidak sadar, intellectual impairment yaitu gangguan fungsi berpikir, impairments of vision, hearing, skin integrity and taste yaitu gangguan penglihatan, pendengaran, keriput pada kulit dan pengecap, impaction yaitu gangguan saluran pencernaan seperti diare dan sembelit, infection yaitu kerentanan terhadap infeksi bakteri maupun virus, isolation yaitu pengucilan diri dari lingkungan sosial, inanition yaitu malnutrisi diakibatkan oleh pengaruh perubahan fisiologis organ-organ pencernaan, impecunity yaitu kemiskinan, iatrogenesis yaitu kerentanan terhadap infeksi akibat efek samping pengobatan itu sendiri, insomnia yaitu kesulitan tidur, impotence yaitu ketidakmampuan melakukan aktivitas seksual pada usia lanjut dan yang terakhir adalah immunodefficiency yaitu penurunan sistem kekebalan tubuh.

Bernard Isaac seorang professor dalam bidang kedokteran geriatri merumuskan istilah four geriatric giants yang sangat membahayakan kesehatan lansia.

Empat gangguan kesehatan tersebut adalah inkontinensia, immobility, intellectual impairment dan instabillity. Inkontinensia, baik urin maupun alvi menyebabkan urin atau feses keluar secara tidak disadari dan tidak diinginkan dalam jumlah dan frekuensi tertentu dan dapat menimbulkan masalah sosial serta higienitas. Intelectual impairments dapat kita jumpai berupa pikun, bertingkah seperti orang kebingungan. Immobility berupa keterbatasan bergerak, bisa diakibatkan karena pengeroposan tulang, membuat penderita lansia tidak bisa hidup mandiri dan mengandalkan orang lain.

Instability berupa gangguan keseimbangan yang membuat lansia mudah terjatuh terutama saat berada di kamar mandi. Instabillity disebabkan oleh penyakit muskuloskeletal (otot dan rangka) seperti rematik, asam urat, juga dapat disebabkan oleh penyakit pada sistem saraf seperti parkinson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun