Mohon tunggu...
Ayu Ratna Sari
Ayu Ratna Sari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Menyukai isu-isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Budaya Salim 'Mencium Tangan' Tergerus oleh Perkembangan Zaman

27 Januari 2023   09:45 Diperbarui: 27 Januari 2023   14:09 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: id.theasianparent.com

Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah dan terkenal akan sopan santunnya. Berbagai adat-istiadat di Indonesia seakan membuktikan hal tersebut. 

Salah satu hal sederhana yang berkesan bagi setiap turis yang datang dan bukan rahasia lagi bahwa budaya tersebut menjadi karakter dalam diri masyarakat Indonesia adalah budaya salim atau mencium tangan saat bertemu dengan orang yang lebih tua sebagai tanda bahwa kita menghargai beliau. 

Bagi generasi sebelum tahun 2000-an, tentu budaya ini menjadi suatu momen masa kecil sendiri mengingat bahwa pada masa tersebut, anak-anak diajarkan untuk mencium tangan atau salim dan beberapa ajeg atau kebiasaan dan tradisi yang ada di dalam keluarga. 

Bagi mereka yang terlahir dari orang tua yang disiplin, pukulan rotan maupun omelan yang tiada habisnya menjadi makanan sehari-hari apabila kita tidak melaksanakan apa yang diajarkan. 

Namun, apakah semua itu masih sama seperti sekarang? Jawabannya tentu tidak. Perkembangan teknologi yang cukup pesat membuat konektivitas antara satu masyarakat dengan masyarakat lain menjadi lebih mudah. Tiada lagi kata terpisah oleh jarak, karena kini, kita sudah mengenal media sosial. 

Ponsel maupun gawai bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder ataupun tersier, namun kini secara tidak sadar telah mejadi kebutuhan primer yang mau tidak mau harus dipenuhi. 

Hal tersebut terkait bahwa bagaimana berbagai informasi yang kita dapatkan dari pemberitaan dalam negeri hingga budaya luar negeri menjadi lebih mudah diketahui hanya dengan beberapa klik di ponsel. 

Hal tersebut juga yang membuat generasi saat ini yang dekat dengan teknologi terpengaruh oleh informasi, terutama budaya barat yang berbeda dengan Indonesia. 

Khususnya, di wilayah perkotaan seperti DKI Jakarta, sangat jarang menemukan kaum muda yang mencium tangan atau salim dengan orang yang lebih tua. Semua hal itu digantikan dengan jabat tangan atau hanya anggukan dengan seutas senyuman di wajah. Padahal, budaya salim atau mencium tangan menjadi suatu karakter yang unik dan mencirikan masyarakat Indonesia.

Memang cukup memprihatinkan mengingat generasi saat ini seakan tidak tersentuh oleh nilai-nilai yang diajarkan oleh leluhur atau tetua di Indonesia. Bisa dibilang generasi saat ini mengalami pencucian otak oleh apa yang ia konsumsi dari internet, misanya drama maupun musik yang dinikmati. Tak heran apabila kita akan menemui sekumpulan remaja saling bertegur sapa dengan bahasa asing dan gerakan yang mereka adopsi dari drama. 

Oleh karena itu, pendidikan saat ini tidak hanya harus mengacu pada kemajuan dan tuntutan dari global, namun juga mengelaborasi pendidikan saat ini dengan nilai-nilai dan kearifan lokal di Indonesia. Karena bagaimanapun, adalah tugas kita untuk tetap melestarikan budaya Indonesia dan mencerdaskan generasi penerus bangsa yang memiliki akhlak. 

Peran keluarga, khususnya orang tua akan sangat penting dalam sosialisasi kepada anak. Selain itu, orang tua perlu mengontrol konten yang dikonsumsi oleh anak dan meluruskan pandangan yang salah.  

Peran pemerintah penting dalam bersinergi dengan institusi pendidikan menciptakan suatu ekosistem pendidikan karakter sesuai dengan nilai-niaai budaya lokal, salah satunya adalah budaya mencium tangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun