Mohon tunggu...
Wahyu Purnama Sari
Wahyu Purnama Sari Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Masih seorang mahasiswi Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Penggunaan Transjakarta dan MRT Dibatasi Cegah Penyebaran Virus Corona

11 Juli 2020   04:10 Diperbarui: 11 Juli 2020   04:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyiapkan beberapa langkah memasuki normal baru (new normal) setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi diberlakukan di Ibu Kota Jakarta. Beberapa langkah yang disiapkan mulai dari waktu tunggu (headway), penambahan jumlah armada, pengaturan antrean pelanggan yang diatur dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) khusus pandemi. Headway yang tadinya lima-10 menit di jam sibuk, di masa normal baru akan kita percepat jadi dua-tiga menit.

Transjakarta juga kembali mengoperasikan layanan mikrotrans setelah terhenti selama empat bulan. Seluruh mitra mikrotrans pun diminta mempersiapkan standar layanan mengikuti protokol kesehatan dengan pemberian marka untuk physical distancing bagi penumpang, pemasangan plastik transparan untuk membatasi sopir dan penumpang, hingga penyediaan cairan pencuci tangan. Pada tahapan normal baru akan ada 107 rute yang dioperasikan oleh Transjakarta dengan perincian 23 rute Bus Rapid Transit (BRT), 15 rute layanan integrasi dan 69 rute mikrotrans. Untuk mengatur kapasitas penumpang di halte, jika melebihi kapasitas 50 persen nantinya petugas akan menutup sementara akses masuk ke dalam halte.

Beda halnya dengan Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan hingga saat ini kereta MRT dijamin aman karena tak ada kasus penularan Covid-19. Menurut dia, hal ini menepis anggapan publik bahwa transportasi umum menjadi salah satu tempat yang rentan penyebaran Covid-19. Ia pun memastikan hingga saat ini kereta MRT tetap aman untuk digunakan oleh publik karena selalu menjalankan protokol kesehatan dengan benar. William mencontohkan dalam satu gerbong kereta hanya diisi oleh 62 hingga 67 orang dengan sistem jaga jarak.

Tak hanya itu, William juga mencontohkan kereta di luar negeri seperti di Jepang, Manhattan, dan Hong Kong juga aman dari paparan Covid-19. Karena semua harus disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, memastikan cuci tangan dan secara disiplin memastikan protokol kesehatan diberlakukan. Jika protokol kesehatan diberlakukan di mana pun tidak akan terpapar,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun