Mohon tunggu...
Ayu Pinatih
Ayu Pinatih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbanggalah Menjadi Wanita

17 November 2017   12:46 Diperbarui: 17 November 2017   13:05 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita...berbicara tentang wanita sudah pasti kita langsung tertuju pada mahluk ciptaan Tuhan yang anggun, lembut, keibuan dan juga mempesona. Yang lebih banyak menjadi pusat perhatian diantara mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Wanita atau perempuan sebenernya memiliki arti yang sama. Hanya saja beda penulisan dan penempatan kata nya. Nah masalah penempatan kata katanya ini manusialah yang memiliki ketentuan

Apa yang dilakukan oleh kaum wanita atau hawa ini, selalu di ekspose. Dan seringkali wanita dijadikan objek oleh kalangan tertentu. Harus jujur di akui emang begitu adanya. Janganlah mengelak..kalau nggak ngerasa ya nggak usah ribut. Oke lanjut

Saya jelasin ya...

Karena saya juga seorang wanita

Dalam hal ini saya ingin sekali mengajak seluruh wanita dimanapun berada. Dari berbagai kalangan, hendaknya kita lebih bisa bangga menjadi diri kita sebagai seorang wanita.

Buat para pria atau bapak bapak dan mas mas jangan tersinggung dan marah. Karena emang topiknya wanita. Lanjut.....

Kita harus bangga lahir sebagai seorang wanita, mengapa demikian? Ya tentu saja karena kita meskipun fisik kita nggak sekekar pria. Sesungguhnya kita ini lebih kuat. Kita diberinya anugrah oleh Tuhan memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi daripada pria.

Wanita bisa mengandung dan melahirkan putra putri generasi penerus meski dalam hal ini pria atau bapaknya ikut andil. Wanita lebih kuat dibandingkan para pria. Nggak percaya? Perlu bukti?..banyak buktinya ...contohnya

Wanita dari baru melek sampai ke tempat tidur tetap bekerja. Ntah para prianya bekerja atau tidak. Tapi para wanita tetap bekerja, dari menyiapkan sarapan, kemudian bekerja di kantoran atau lainnya, pulang kembali kerumah juga bekerja menyiapkan makan malam dan lain lainnya. Kemudian menemani pasangannya hingga akhirnya tertidur.

Hanya saja yang sering kali saya herankan, kenapa ya wanita selalu dianggap lemah. Bahkan lebih parah lagi, sering kali para wanita menjadi korban kekerasan ntah itu seksual atau kdrt. Eitss para pria jangan marah dulu, karena ini kenyataan. Bagi yang nggak ngerasa cuek ajah...hehhe lanjut...

Saat saat seperti diatas, posisi wanita menjadi korban serta di jadikan objek, coba kita pindah posisinya di para pria bagaimana ya??? Coba bayangkan..gimana kalau yang nempeleng itu wanita dan prianya jadi korban. Dan gimana kalau yang merkosa itu wanita dan korbannya itu pria. Hmmmm wait saya bayangkan dulu ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun