Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yuk, Kenali 5 Bahasa Kasih Saat Mengasuh Anak

4 Februari 2020   23:19 Diperbarui: 4 Februari 2020   23:20 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diunduh dari hello sehat

Dalam mengasuh, kebutuhan asupan nutrisi juga sangat perlu diperhatikan. Terlebih, nutrisi yang diperlukan tidak hanya berhubungan dengan nutrisi fisik saja, ada yang namanya nutrisi psikis. Jika nutrisi psiks ini tidak terpenuhi, maka bisa berdampak besar bagi kesehatan mental anak.

Studi terbaru menyebutkan bahwa asupan makanan pada anak-anak berdampak pada kesehatan mental, emosional, dan sosial anak. penelitian oleh BMC Public Health tersebut menunjukkan bahwa adanya keterkaitan pola makan dan kesejahteraan emosional.

Tidak jauh dari makanan, ada sebuah temuan yang dapat mengatasi sosial anak. Kira kira apa yang dapat membantu nutrisi psikis ini terpenuhi? Dengan mengadopsi konsep "Lima Bahasa Kasih" dari Gary Chapman, memungkinkan untuk dapat memenuhi kebutuhan psikis anak.

Lalu bagaimana penerapannya dalam keseharian? Yuk simak.

1. Kata-kata pendukung

Ucapkan kata-kata pemberi semangat dan penghargaan atas hal hal kecil yang telah anak lakukan. Tidak hanya saat bahagia, namun saat anak sedang murung, hibur mereka dengan motivasi agar kembali bersemangat menjalani kehidupan.

"Gapapa nak, besok kita coba lagi. Hari ini sudah berusaha dengan baik"

2. Sentuhan Fisik

Bahasa kasih yang hampir semua orang menyukai. Dengan sentuhan fisik akan semakin mempererat hubungan batin. Hal ini bisa berupa pelukan, cium. Yulianti Wijoyo, Seorang Hypnoterapis mengatakan bahwa anak yang sering memukul temannya adalah mereka yang kurang dalam sentuhan fisik dari orang tuanya. Jadi dalam kasus ini, semakin sering diberikan sentuhan fisik sayang kepada anak akan semakin membuat lembut hatinya.

3. Hadiah

Hadiah tidak selalu identik dengan barang yang mahal ataupun berupa benda. Hadiah disini tidak penting berupa apa, melainkan siapa yang membawanya. Misal karena orang tuanya sibuk bekerja selama satu hari penuh, maka dibawakannya martabak kesenangan anaknya sepulang kerja. Hal yang keliatannya remeh namun anak suka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun