disini, ada kita yang pernah.
Bercakap-cakap, duduk-termenung, berjalan melewati lorong, saling menyapa.
Ah, begitu aku mulai mengingat-ingat, semua (terasa) lengkap ditempat ini.
Masih belum lengkap, kataku.
Kamu, yang tak pernah mau menceritakan yang sesungguhnya seolah memaksa untuk mengkolasekan kepingan-kepingan memori yang sangat susah payah aku kumpulkan.
Tempat ini, sungguh sangat manis untuk sekadar dibayangkan
Bahkan beberapa tetua disini selalu mengatakan baik apabila selepas dari tempat ini, kemudian bersatu dengan orang dengan asal yang sama.
Aku tertawa, sambil membayangkan kamu dan aku yang tak lama lagi akan menjadi satu.
Adalah kami, perpaduan tingkah laku dimasa lalu yang kini menyatu untuk menjadi padu.
disini, ada kita yang pernah.
Bersikukuh untuk tak saling mengadu, namun pada akhirnya menjadi satu.
Malang, 5/4