Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Early Childhood Corner: Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

16 Februari 2019   05:32 Diperbarui: 16 Februari 2019   07:08 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membicarakan anak usia dini, tidak melulu membahas tentang pertumbuhan fisiknya saja. Melainkan terdapat hal diluar perhatian namun acap kali dinomor duakan adalah mengenai pertumbuhan mentalnya. Jika boleh menyadur perkataan dari Montessori, memang pada hakikatnya anak tidak bisa dibandingkan selain dengan dirinya sendiri. Karena setiap mereka adalah individu yang unik.

Kemudian, anak usia dini cenderung terus mengasah kemampuan mereka dari kegiatan pengamatan dan interaksi yang dilakukan dengan lingkungan sekitarnya. Melihat kemudahan yang dihasilkan anak dalan melewati masa tumbuh kembangnya baik dari cara memroses, menyimpan, dan menggunakan informasi mereka sangat tanggap.

Kita ulas kembali pernyataan ahli mengenai perkembangan kognitif itu sendiri. Ambil saja Piaget yang menyatakan adanya hubungan erat antara kognitif dan afeksi yang diibaratkan sebagai dua sisi koin berbeda namun keduanya bersinergi.

 Menurutnya perkembangan kognitif manusia terbagi dalam 4 tahapan

*Tahap Sensori Motor* (0-2th)
Anak mulai mengeksplorasi lingkungannya terbatas hanya dengan menggunakan panca indera. Anak masih berfikir konkret.

*Tahap Pra Operasional* (2-7th)
Fase ini anak mengembangkan aplikasi dari tahap sensori motor. Anak akan lebih pandai dalam berimajinasi, dan mulai beriorientasi pada masa kini. Namun, pada pra operasional anak masih bersifat egosentris. Mereka belum bisa menerima dengan logis mengenai pandangan orang lain terhadap suatu hal yang ia temui.

*Tahap Operasional Konkret* (7-11th)
Kemampuan anak untuk melihat sudut pandang selain dirinya sudah semakin baik. Anak mulai mengerti mengenai konsep sebab akibat hingga menjadikannya mulai memahami bagaimana cara memecahkan suatu masalah.

*Tahap Operasional Formal* (> 11th)
Anak mulai bisa berfikir abstrak dan dapat mengembangkan ide ide kemudiam membuat sebuah kesimpulan.

Adanya pembagian atau pemetaan seperti diatas memang tidak selalu menjadi patokan bagi pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak. Karena pada dasarnya hal tersebut diperlukan agar menjadi standar untuk orang tua atau pun guru agar sedikit waspada bila anak atau anak didiknya mengalami hal hal diluar yang telah dipaparkan. Karena kembali lagi, setiap anak adalah unik, sehingga tidak dikenal istilah atau label berkekhususan bagi mereka ( Montessori )

Semoga bermanfaat.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun