Kita sudah lama tidak bertemu, biasanya hampir setiap hari bertatap wajah. Meski hanya berpapasan dijalan, setidaknya itu cukup untuk mengisyaratkan kondisi antara kamu dan aku.
Kali ini juga hampir sama, mungkin beda perihal jarak yang sedikit terpaut jauh. Cukup dekat, namun intensitas untuk bertemu tidak ada sama sekali, rasanya mulai ada kegelisahan diantara sela hati ini.
Terbiasa dengan jarak yang tak terlalu berjauhan membuatku sedikit merasa kacau. Rasanya seperti ketergantungan. Ah, manusia.
Sedih juga mengalami kondisi seperti ini. Sepertinya memang benar, akunya saja yang kurang bersyukur. Kesempatan untuk mengenalmu yang tidak semua orang bisa mendapatkannya saja masih aku eluhkan.
Hmmm. Baru kali ini aku kesal merindu. Aku (sangat) tak sanggup terpaut jarak denganmu.
A,7/19