Mohon tunggu...
khurotul ayun
khurotul ayun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota UNEJ

wanita

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apakah Pemindahan Ibu Kota Memang Memiliki Kepentingan Tinggi dan Tepat?

12 September 2019   22:07 Diperbarui: 13 September 2019   12:35 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemindahan ibukota merupakan isu yang snagat besar dan menarik untuk dibahas , tapi kita juga menganalisis ini suatu realisasai atau pengalihan yang harus kita cari tau dikarenkaan isu pemindahan iukota ini sudah ada sejak jaman dahulu dan dalam periode ini akan direalisasikan.

Yang pertama adalah suatu usulan yang sudah ada sejak dahulu yang dikemukaakan oleh Presiden pertama kita yang itub Soekaro beliau berpendapat bahwasanya pemindahan ibukota harus dilakukan, beliau juga menulis dalam buku Soekarno dan Pemindahan Ibu Kota RI di Palangkaraya.Akan tetapi itu menjadi sebuah wacana dikarenakan Bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1960.

Saat kita membangun sebuah wilayah sebagai ibu kota, maka pembangunan itu akan berdampak pada sosial budayanya. Apabila benar Palangkaraya akan menjadi ibu kota, lalu bagaimana dengan nasib masyarakat Dayak yang ada di pedalaman Kalimantan? 

Akankah pendatang dari Jakarta akan menyingkirkan keberadaan mereka layaknya suku Betawi di Jakarta? Bagaimana pula keberlangsungan areal hutan lindung di sekitarnya?

Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain juga menyarankan, ibu kota baru nantinya harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat masa kini, mampu berkompetisi dalam ekonomi global dengan mempertahankan keserasian lingkungan, vitalitas sosial, budaya, politik, dan pertahanan keamanan, tanpa mengabaikan atau mengurangi kemampuan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya.

Kemudian pada masa kepimpiunan SBY dulu juga dibahas akan tetapi sebagai wacana saja dan tidak tterwujudkan sehingga dalam masa periode Pak Jokowi Dodo kan diwujudkan untuk pemindahan ibu kota dengan sudah melewati beberapa kajian. Kemudian yang dituju olek Bapak Jokowi adalah di bagian Kalimantan , hal ini dilakukan juga banyak pertimbangan yaitu slaah satunya adalah

  • Wilayah jakarta sudah tak kayak huni
  • Jakrta yang sudah sangat padat
  • Jakarta yang sangat rentan akan bencana
  • Pembangunan lebihb terpusat di Jwa sehingga harus terjadi pemerataan pembangunan.

Sebelum Pak Jokowi memilih Kalimantan sebagai calon ibukota baru juga banyak pendapat dan kajian , salah satunya pertimbangan dalam aspek wilayahnya.

Kemudian Pak Jokowi mengatakan kepada masyarakat bahwasanya pemindahan ibukota harus dipindahkan di tengah tengah Indonesia akan tetapi bangsa Indonesia yang berbentuk maritim jadi tidak mungkin kalu pemindahan ibukota terletak di tengan tengah Indonesia.

Selain itu tentunya kita harus memahami bahwa Indonesia bukanlah sebuah ruang Ideal sehingga penentuan titik tengah bukanlah hanya melalui letak geografis secara spesifik melainkan banyak melibatkan lintas aspek pula. 

Salah satu yang menjadi penting untuk diperhatikan seharusnya ialah melihat bagaimana Kawasan tersebut dapat tumbuh secara organik dalam menciptakan aksesibilitas fisik dan budaya yang baik. Karena sejatinya pemindahan ibukota merupakan suatu alat dalam mengakselerasi bukanlah menjadi tujuan.

Walaupun para Bapenas berpendapat bahwasanya pemindahah akan berdampak bagi pemerataan sosial tapi juga diwaspadai jika danya pertumbuhan yang akan terjadi secara organik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun