Mohon tunggu...
Ayu Indah Wulandari
Ayu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Art is fantasy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik dalam Memahami Teori Atom Melalui Environmental-Based Chemistry Learning

10 September 2022   11:39 Diperbarui: 10 September 2022   11:42 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


             Mata pelajaran kimia memang dianggap sebagai mata pelajaran yang paling menyusahkan di telinga masyarakat mungkin dikarenakan materinya yang ribet dan dipenuhi dengan rumus-rumus yang membuat kepala menjadi pusing. Hal itu tentu saja salah, justru kimia merupakan mata pelajaran yang paling menyenangkan bagi semua orang karena banyak menyangkut dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran  kimia memang tidak lepas di lingkungan sekitar sehingga kita perlu memahaminya. Sering kita lihat, pembelajaran kimia ini sering menyangkut dengan makhluk hidup dan benda di sekitar kita. Mengenai hal itu, materi pembelajaran kimia yang sering dikaitkan dengan makhluk hidup dan benda itu adalah teori atom.

             Teori atom memang tidak asing lagi dalam materi pembelajaran kimia. Materi ini merupakan materi yang paling mendasar untuk dipelajari, sehingga sangat penting untuk peserta didik yang masih di bangku SMA. Sebagai peserta didik, perlu memahami dan mengembangkan materi teori atom ini, karena materi ini merupakan dasar untuk mempelajari kimia. Saat ini, banyak peserta didik yang lupa dengan materi teori atom ini. Sering terjadi jika pada saat ditanya oleh guru, peserta didik mulai bingung untuk menjelaskan materi ini, seperti pada saat ditanya mengenai ciri-ciri atom pada teori atom Dalton, peserta didik masih meragukan hal tersebut sehingga peserta didik menjadi sulit untuk menjawab pertanyaan tersebut. Padahal teori atom merupakan bagian materi yang paling mendasar bagi mereka untuk mengenal strutur atom, molekul, dan komponen-komponen kimia lainnya.

             Tidak sedikit peserta didik yang mengalami hal serupa ada juga beberapa peserta didik yang ingat dengan materi ini, tapi hanya menyebutkan beberapa saja yang mereka tahu, seperti pada saat ditanya mengenai teori atom pada J.J Thompson, mereka mungkin hanya bisa menjawab satu atau dua saja dan itu sudah cukup untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari mengenai teori atom. Secara lebih lanjut, hal ini sepertinya peserta didik masih belum memahami teori atom pada saat pembelajaran kimia secara baik dan masih mencerna bagian-bagian itu saja sehingga peserta didik menjadi kurang mengetahui teori atom lebih lanjut. Untuk menangani hal tersebut, guru perlu memberikan konsep dasar mengenai teori atom yang menyangkut dengan keidupan sehari-hari dan berkaitan dengan lingkungan sekitar. 

             Banyak konsep - konsep dasar mengenai teori atom di pembelajaran kimia ini masih cukup familiar, seperti masih disajikan dalam buku teks dan guru mengajar peserta dengan masih cara menghafal teori. Selain itu, proses pembelajaran dari guru masih menggunakan metode ceramah sehingga banyak membuang waktu dalam pembelajaran dan peserta didik menjadi bosan yang kurang memahami materi secara mendalam. Dengan konsep belajar seperti ini justru akan menghambat pengetahuan peserta didik megenai materi teori atom, sehingga sering terjadi peserta didik yang lupa jika ditanya oleh guru pada saat pembelajaran kimia berlangsung. Selain itu, peserta didik juga menganggap pembelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang sulit dan kurang menyenangkan, karena pembelajaran kimia ini bersifat berjenjang, yang berarti materi kimia ini salaing berkaitan satu sama lain. Sebagai contoh pada saat peserta didik mempelajari struktur atom, yang dimana peserta didik perlu memahami tentang hukum dasar kimia dan stoikiometri. Jika peserta didik kurang memahami materi tentang konsepsi prasyarat untuk mengenai struktur atom tersebut, maka peserta didik akan mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep kimia lebih lanjut. 

            Konsepsi pryasyarat atau konsepsi yang bersifat mendasar itu perlu diketahui dan dikembangkan oleh peserta didik karena konsep seperti itu berperan penting kedepannya untuk memecah permasalahan baik yang bersifat kecil ataupun besar dalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut ilmu kimia. Selain itu, peserta didik yang menganggap pembelajaran kimia yang sulit juga sangat berpengaruh dengan motivasi pada peserta didik tersebut menjadi menurun dan menganggap pembelajaran yang paling membosankan untuk diikuti. Pembelajaran kimia yang kurang menarik juga menyebabkan peserta didik menjadi tidak fokus dalam belajar sehingga peserta didik terkadang sibuk sendiri dengan kegiatannya masing-masing. Oleh karena itu, guru perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan cara belajar yang efektif dengan menghubungkan kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar dalam mencapai pengetahuan dasar teori atom agar dapat mudah dicerna oleh peserta didik sehingga pembelajaran kimia menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik karena mengambil kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar sehingga peserta didik menjadi tidak bosan dan peserta didik juga diajak untuk mengenal lingkungan sekitar dan mengolah benda sekitar untuk menerapkan konsep kimia mengenai teori atom tersebut.

           Pada masa yang lalu, pembelajaran kimia belum didasari dengan adanya pendekatan ilmiah, yang dimana menggunakan metode ilmiah, keterampilan ilmiah, dan sikap ilmiah. Pembelajaran kimia ini diajarkan sedikit menyinggung dengan peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya pembelajaran kimia ini sering dikaitkan dengan rumus-rumus kimia, hukum-hukum kimia, dan perhitungan yang dimana sangat bersifat tekstual. Selain itu, pembelajaran kimia juga membutuhkan pemahaman yang lebih untuk mempelajarinya. 

          Menurut Concise Dictonary of Science & Computers, 2004 menyatakan bahwa kimia merupakan bagaimana dari cabang ilmu alam yang berkaitan dengan struktur dan komposisi materi, perubahan pada materi, dan fenomena-fenomena yang menyertai perubahan materi. Dalam mengkaji kimia juga harus melibatkan tiga penalaran berupa dimensi makroskopik (berhubungan dengan sesuatu yang telah terobservasi) dan dimensi simbolik (berhubungan dengan lambang, formula, rumus, dan persamaan), dan sub-mikroskopis (atom, molekul, ion, dan struktur molekul) (Bucat, 1995 ; Johnstone, 2000). Lalu, pada saat melakukan penelitian secara ilmiah juga merupakan pendekatan dalam pemecahan suatu masalah, yang dimana mencakup beberapa komponen, seperti melakukan observasi, menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, dan memperdalam teori (Hill & Kolb, 2001 ; Silberberg, 2003). Kemudian menurut Sastrawiaya (1988) menyatakan bahwa pembelajaran kimia ini mempelajari sebuah konsep yang berjenjang dari yang mendasar sampai dengan konsep yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pada konsep atom, molekul, ion, dan struktur molekul ini merupakan sebuah konsep yang mendasar yang dimana akan digunakan untuk untuk mempelajari konsep dengan tingkatan yang lebih tinggi.

           Mengenai penjelasan sebelumnya pada konsep atom, molekul, ion, dan struktur molekul tersebut, atom merupakan bagian materi pembelajaran kimia yang paling mendasar. Teori atom juga akan menjelaskan konsep-konsep yang mendasar untuk memecah masalah dengan konsep yang lebih tinggi, seperti melakukan sebuah penelitian ilmiah. Teori atom ini memiliki pedoman yang sangat penting dan tidak pernah lepas dalam penelitian ilmiah tersebut. Selain itu, teori atom ini juga ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga perlu dipahami dan diterapkan di lingkungan sekitar. Hal ini perlu dikembangkan agar proses pembelajaran mengenai teori atom dapat dilakukan dengan baik dan efektif, serta dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mencerna, mengingat, dan memahami tentang atom melalui pembelajaran dengan mengaitkan di lingkungan sekitar. 

           Untuk mengembangkan proses pembelajaran tersebut, maka guru memberikan salah satu cara berupa program pembelajaran, yaitu berupa Environment-Based Chemistry Learning, yang berarti pembelajaran kimia berbasis lingkungan, yang dimana dalam program pembelajaran ini, guru mengajak peserta didik untuk melihat di lingkungan sekitar untuk menemukan sebuah fenomena yang berkaitan dengan konsep-konsep dasar kimia di lingkungan dalam kegiatan sehari-hari. Program pembelajaran ini juga dapat diterapkan pada berbagai materi kimia yang bersifat mendasar lainnya untuk dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari dan dengan cara seperti ini peserta didik memiliki peluang yang besar untuk memahami, mencerna, dan mengetahui konsep teori atom di sekitar.

             Dalam program pembelajaran kimia berbasis lingkungan (Environment-Based Chemistry Learning) ini, teori atom dapat dijelaskan secara lebih rinci dengan benda atau makhluk hidup sebagai perantara, misalnya guru menjelaskan teori atom, seperti teori atom Dalton, Bohr, Rutherford, J.J Thompson, dan mekanika kuantum dengan menggunakan benda sebagai perantara, misalnya mengunakan bola atau kelereng sebagai perantara. Selain itu, guru juga dapat menjelaskan teori atom ini melalui perantara makhluk hidup. Jika kita mengaitkan teori atom dengan makhluk hidup, maka disebut dengan biokimia yang dimana penggabungan antara pembelajaran biologi dan kimia. Dalam biokimia tersebut atom sangat berperan penting dalam menyusun komponen-komponen pada makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Kemudian, peserta didik juga diajak untuk menganalisis komponen-komponen pada benda, seperti air laut peserta didik dapat menganalisa komponen-komponen apa saja yang terdapat pada air laut tersebut beserta atom penyusunnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun